kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar masih terdampak pandemi, Selamat Sempurna (SMSM) tak pasang target muluk-muluk


Rabu, 03 Februari 2021 / 09:10 WIB
Pasar masih terdampak pandemi, Selamat Sempurna (SMSM) tak pasang target muluk-muluk

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten komponen otomotif PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) berharap kinerja akan berangsur pulih di tahun ini. Direktur Keuangan PT Selamat Sempurna Tbk Ang Andri Pribadi mengatakan salah satu strategi SMSM yang akan dilakukan tahun ini adalah fokus pada replacement atau aftermarket agar pasar dan peluang bisnisnya tetap menarik.

“Walaupun ruang untuk peningkatan masih terbatas karena tahun ini masih cukup menantang mengingat masih tingginya faktor ketidakpastian akibat pandemi Covid-19,” kata Ang kepada KONTAN, Selasa (2/2). 

Dengan demikian, Selamat Sempurna tak muluk-muluk memasang target pertumbuhan untuk tahun depan. Ia bilang, SMSM membidik pendapatan dan laba bersih sama seperti tahun 2019.

Baca Juga: Total Bangun Persada (TOTL) bidik perolehan kontrak baru capai Rp 2 triliun di 2021

“Target pendapatan dan laba tahun ini kami berupaya agar bisa kembali mendekati level di tahun 2019. Namun kami belum bisa sebutkan angka pastinya menginfat faktor ketidakpastian masih tinggi,” ujarnya. 

Meski demikian, emiten ini menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 100 miliar untuk tahun 2021. “Capex tahunan akan digunakan terutama untuk line-balancing, peremajaan mesin dan pembuatan mould-die,” tambahnya. 

Sebagai informasi, SMSM mencatatkan penjualan bersih SMSM di 9 bulan yang berakhir pada 30 September 2020 menurun 17% yoy menjadi Rp 2,3 triliun dari yang sebelumnya Rp 3,78 triliun periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun laba bersihnya juga ikut turun 13% yoy menjadi Rp 353 miliar. 

Baca Juga: Ini alasan Harum Energy (HRUM) caplok tambang nikel senilai US$ 80,32 juta

Ia juga menyebutkan bahwa dengan optimistis untuk mencapai target penjualan balik lagi seperti di tahun 2019, penjualan yang akan menjadi kontribusi besar terhadap bisnis SMSM yakni segmen penyaring atau filter. Pasalnya, di tahun 2020, segmen filter memiliki kontribusi sekitar 75% terhadap penjualan. 

“Secara historical, segmen filter per September 2020 memiliki kontribusi sekitar 75% terhadap total penjualan. Sehingga tahun ini diharapkan segmen ini tetap mendominasi,” katanya. 

Selain itu, bila dirinci, hingga September 2020 penjualan ke pasar Indonesia sebesar Rp 684,454 miliar atau turun 27,68% dari penjualan ke pasar domestik di periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 946,53 miliar.

Baca Juga: M Cash Integrasi (MCAS) targetkan kenaikan pendapatan 10-15% pada tahun ini

Sementara penjualan ke pasar ekspor masih mendominasi pendapatan SMSM, yakni mencapai Rp 1,61 triliun atau 70,25% dari total pendapatan SMSM. Akan tetapi, penjualan ekspor juga melemah 12,02% dari kuartal ketiga tahun lalu yang mencapai Rp 1,84 triliun. 

Adapun, terkait rencana ekspansi bisnis, Andri menyebutkan tahun ini emiten berkode saham SMSM ini belum memiliki rencana memperluas bisnisnya. 

“Ini karena mengingat kondisi saat ini masih banyak ketidakpastian maka sampai saat ini SMSM belum memiliki rencana ekspansi,” tutupnya. 

Selanjutnya: Harum Energy (HRUM) mencaplok tambang nikel senilai US$ 80,32 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×