Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
John Chan, seorang pedagang sayur, mengatakan gangguan tersebut telah menyebabkan penurunan pasokan hingga 30%, termasuk untuk produk-produk seperti kubis berbunga China. Dia mengingatkan bahwa ratusan kilogram sayuran yang akan tiba pada hari Selasa mungkin tidak dapat tiba.
"Saya masih tidak tahu apakah mereka bisa melintasi perbatasan. Jika tidak ada, harganya akan semakin naik atau kami tidak punya apa-apa untuk dijual," tambahnya
Rak-rak yang menyimpan sayuran, tisu, dan mi gelas kosong di beberapa supermarket di seluruh bekas jajahan Inggris itu karena masyarakat banyak yang menimbun akibat kekhawatiran bahwa produk akan lebih sulit didapat dalam beberapa hari mendatang.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Omicron Meninggal Bertambah, Kenali Gejala yang Terjadi
Chow Lai Sheng, seorang petugas kebersihan berusia 60 tahun, mengatakan bahwa dia membeli empat tisu toilet serta mie instan dan makanan kaleng.
"Situasi COVID parah. Dan tidak ada sayuran, jadi saya menimbun sedikit," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News