kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Panik Kasus Covid-19 Rekor, Penduduk Hong Kong Serbu Supermarket


Selasa, 08 Februari 2022 / 11:08 WIB
Panik Kasus Covid-19 Rekor, Penduduk Hong Kong Serbu Supermarket

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Penduduk Hong Kong memadati supermarket dan pasar makanan segar pada Senin (7/2/2022) untuk membeli sayuran, mie, dan kebutuhan lainnya. Kepanikan ini terjadi setelah rekor jumlah infeksi COVID-19 di kota itu dan gangguan transportasi di perbatasan dengan China daratan.

Melansir Reuters, kota berpenduduk 7,5 juta orang itu melaporkan rekor 614 kasus virus corona pada hari Senin, dalam pengujian terbesar untuk wilayah China.

Hong Kong mengimpor 90% dari pasokan makanannya, dengan China sebagai sumber terpentingnya, terutama untuk makanan segar. Konsumen telah melihat kurangnya pasokan beberapa barang impor asing, termasuk makanan laut premium, karena pembatasan penerbangan yang ketat.

Pemerintah Hong Kong sudah berusaha meredakan kekhawatiran akan kekurangan makanan dari daratan setelah beberapa pengemudi truk lintas batas dinyatakan positif terkena virus corona.

Baca Juga: Ada Perayaan Imlek, Tingkat Konsumsi di China Ikut Terdongkrak

Disebutkan pula, beberapa pengemudi terpaksa harus menjalani isolasi tetapi pasokan makanan segar secara keseluruhan "tetap stabil", meskipun ada penurunan pasokan sayuran ke pasar tertentu.

Di pasar makanan segar di Tin Shui Wai, di wilayah utara kota New Territories, penjual mengatakan tidak akan ada sayuran dalam beberapa hari mendatang. Hal inilah yang mendorong masyarakat untuk membeli produk.

"Tentu saja harus beli. Tidak akan ada sayuran mulai besok. Truk tidak bisa datang ke sini... jadi sayurannya sangat, sangat mahal," kata seorang wanita berusia 50 tahun bermarga Chow.

Baca Juga: Perayaan Imlek Dilarang, Petani Bunga di Hong Kong Bakar Dagangannya Karena Tak Laku



TERBARU

×