kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pangsa pasar segmen MPV capai 40%, ini kata Gaikindo


Kamis, 04 November 2021 / 09:40 WIB
Pangsa pasar segmen MPV capai 40%, ini kata Gaikindo

Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah Agen Pemegang Merek (APM) berlomba-lomba akan memperkenalkan produk anyar jelang tutup tahun 2021 ini. Beberapa di antaranya, hadir lewat segmen low multi purpose vehicle (LMPV) alias MPV.

Seperti misalnya Mitsubishi yang akan meluncurkan Xpander pada 8 November mendatang. Lalu ada Toyota Avanza yang akan dirilis pada 10 November, yang kemudian disusul oleh Daihatsu Xenia pada 11 November nanti.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan bahwa jenis mobil MPV memiliki ketertarikan tersendiri di mata konsumen Indonesia. Ini menjadi alasan mengapa segmen mobil yang satu ini masih cukup diminati oleh masyarakat, termasuk di tahun 2021.

"Segmen MPV masih akan menjadi pilihan konsumen," ujar Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (3/11).

Baca Juga: Masih mendominasi pasar MPV, Toyota Astra Motor (TAM) luncurkan produk baru bulan ini

Jongkie memaparkan, pangsa pasar penjualan nasional memang masih dipegang oleh segmen MPV dan Low Cost Green Car (LCGC). Di mana, segmen MPV pangsa pasarnya mencapai 40% sedangkan untuk LCGC berada di level 22%.

"Ini karena masyarakat Indonesia masih menyukai mobil serba guna yakni multi purpose vehicle atau MPV," kata dia.

Dihubungi secara terpisah, PT Honda Prospect Motor (HPM) menyebut bahwa hingga saat ini pihaknya masih memasarkan mobil di segmen MPV lewat produk Honda Mobilio.

"Untuk pasar MPV, saat ini kami fokus di segmen LMPV dengan Honda Mobilio yang merupakan salah satu segmen yang masih sangat diminati oleh konsumen di Indonesia," ujar Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor Yusak Billy.

Adapun, di tahun ini penjualan Honda Mobilio tercatat sebanyak 4,546 unit, atau sekitar 6% dari total penjualan Honda pada periode Januari-Oktober 2021. Jumlah itu tercatat menurun dari periode yang sama di tahun lalu sebanyak 5,705 unit.

Yusak menambahkan, di samping mempertahankan eksistensi di segmen MPV, di tahun ini Honda juga tengah fokus memperkuat posisi mereka di segmen LSUV, melalui produk-produk yang sudah populer, seperti Honda HR-V dan Honda BR-V.

Dia mengatakan, hal ini merupakan salah satu strategi Honda untuk dapat terus mengikuti perkembangan tren di pasar. Yang mana, saat ini segmen LSUV merupakan  segmen mobil yang tengah diminati oleh konsumen Indonesia dan berhasil mencatatkan pertumbuhan yang cukup signifikan.

"Peluncuran suatu produk tentu akan mengikuti kondisi pasar dan kebutuhan konsumen. Selain itu, strategi untuk produk juga terus mengikuti perkembangan tren di pasar, di mana saat ini segmen LSUV menjadi salah satu segmen yang sangat diminati oleh konsumen dan mencatat salah satu pertumbuhan yang tertinggi di Indonesia," jelas Yusak.

Namun demikian, Honda juga tentu akan selalu berupaya memberikan produk yang memberikan nilai tambah bagi konsumen, termasuk untuk produk di segmen MPV. Di mana, kenyamanan, efisiensi bahan bakar, dan fungsionalitas menjadi kebutuhan utama dari konsumen.

Baca Juga: Nissan Motor masih andalkan Nissan Livina dan Nissan Serena di segmen mobil MPV

"Selain itu, kami juga memberikan nilai lebih bagi konsumen melalui program penjualan dan purna jual seperti free service dan paket hemat, sehingga semakin meringankan biaya operasional dari konsumen," sambungnya.

Di tahun ini, Honda berhasil mencatatkan peningkatan penjualan 20% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu. Kontribusi terbesar masih dipegang oleh Honda Brio yang berada di segmen LCGC dan City Car, yakni sebanyak 37,861 unit atau sekitar 41% dari total penjualan Honda di tahun 2021.

"Penjualan Honda di tahun ini meningkat 20% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, meskipun masih terdampak oleh pasokan komponen yang mempengaruhi tingkat produksi untuk beberapa model," tutup Yusak.

Selanjutnya: Lakukan patroli siber, Satgas Waspada Investigasi menutup 116 pinjol ilegal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×