kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi Covid-19 bikin pendapatan iklan Facebook melesat 22% di kuartal III-2020


Jumat, 30 Oktober 2020 / 14:25 WIB
Pandemi Covid-19 bikin pendapatan iklan Facebook melesat 22% di kuartal III-2020

Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

Facebook yang terus memperluas bisnis penggunanya, jumlah pengguna aktif bulanan pun meningkat menjadi 2,74 miliar. Lagi-lagi, jumlah ini berada di atas perkiraan analis yang ada di 2,70 miliar. 

Walau terjadi peningkatan, ternyata jumlah pengguna di kuartal III-2020 turun untuk kawasan Amerika Utara, dibandingkan dengan kuartal II-2020. 

Perusahaan pun memproyeksi tren itu akan berlanjut selama sisa tahun ini, dengan jumlah pengguna tetap datar atau sedikit turun pada kuartal keempat dibandingkan dengan kuartal ketiga.

"Tampaknya investor akan kecewa bahwa meskipun pertumbuhan pengguna melonjak di sebagian besar wilayah selama kuartal tersebut, platform media sosial melaporkan penurunan pengguna di Amerika Utara, yang mencakup AS dan Kanada, pasar iklan yang paling menguntungkan," kata Jesse Cohen, Senior Analyst Investing.com.

Di sisi lain, total pengeluaran Facebook meningkat 28% menjadi US$ 13,43 miliar, dengan biaya yang terus bertambah karena Facebook mencoba membangun bisnis non-iklan dan memadamkan kritik bahwa penanganannya terhadap privasi pengguna dan konten yang melanggar masih lemah.

Baca Juga: Prancis lakukan lockdown, Apple pilih tutup 17 toko

CFO Facebook Dave Wehner menjelaskan, bahwa biaya akan meningkat karena biaya mengembalikan staf yang bekerja dari rumah ke kantor serta peningkatan jumlah karyawan, investasi produk, dan biaya hukum yang lebih tinggi.

Dia menambahkan, perusahaan mengharapkan penurunan margin sebagai hasilnya, meskipun dia tidak memberikan panduan pendapatan yang spesifik.

Perusahaan telah berada di bawah tekanan yang sangat kuat menjelang pemilihan presiden AS pada minggu depan dan bertujuan untuk menghindari terulangnya kasus di tahun 2016, ketika Rusia menggunakan platformnya untuk menyebarkan informasi yang salah terkait pemilu.

Analis utama EMarketer Debra Aho Williamson mengatakan, Facebook tetap menjadi "tujuan bagi pengiklan" yang berusaha menjangkau banyak konsumen, terlepas dari masalah moderasi kontennya, tetapi mengatakan itu mungkin berubah pada 2021.

"Kami berharap lebih banyak pengiklan akan memperhatikan ketergantungan mereka pada Facebook dan akan bertanya pada diri sendiri apakah lingkungan aman untuk merek mereka," katanya.

Selanjutnya: Microsoft hapus Adobe Flash Player lewat update terbaru Windows 10, kenapa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×