kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pada tahun ini, BSI perkirakan pembiayaan bisa tumbuh 9%-10%


Jumat, 07 Mei 2021 / 09:55 WIB
Pada tahun ini, BSI perkirakan pembiayaan bisa tumbuh 9%-10%

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja positif sepanjang kuartal I 2021. Bank hasil merger tiga bank syariah milik Himbara ini mengantongi laba bersih Rp742 miliar, tumbuh 12,8% secara tahunan (year on year/YoY). Pertumbuhan tersebut  didorong oleh ekspansi pembiayaan yang tumbuh solid dan penurunan biaya dana. 

Jika melihat perkembangan kondisi terkini, BSI memproyeksikan pembiayaan masih akan bisa tumbuh sekitar 9% -10% hingga ujung tahun. Bahkan di kuartal II tahun ini, pembiayaan diperkirakan masih bisa tumbuh dua digit karena dampak implementasi Qanun di Aceh. 

"Kami lihat segmen ritel dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sudah tumbuh  positif di kuartal I baik secara year to date maupun tahunan. Jadi pembiayaan sepanjang tahun ini tumbuh 9%-10% masih masuk akal, tetapi akan kita lihat perkembangannya," kata Ade Cahyo Nugroho:,Direktur Finance and Strategy dalam paparan virtual, Kamis (6/5). 

Baca Juga: Perbankan berlomba menawarkan promo transaksi pada bulan Ramadan

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan, penopang pertumbuhan pembiayaan di kuartal II akan di segmen ritel dan UMKM. Pembiayaan mitraguna atau pembiayaan berbasis payroll perseroan masih tumbuh cukup bagus dengan kualitas aset yang terjaga baik sehingga ini akan jadi fokus sasaran BSI. Kemudian, perseroan juga akan fokus menyasar pembiayaan griya dan gadai emas.

UMKM akan terus dipertahankan dengan fokus menyasar value chain dari nasabah korporasi dan komersial perseroan serta membidik sektor-sektor unggulan di berbagai wilayah-wilayah. Sedangkan di segmen wholesale, BSI akan lebih selektif. Perseroan hanya akan masuk ke sektor-sektor yang aman, misalnya  pada pembiayaan yang dijamin pemerintah dan sektor industri yang masih tumbuh positif.

Hery Gunardi mengatakan kenaikan laba perseroan di kuartal I  sejalan dengan ekspansi pembiayaan dan kenaikan dana murah sehingga biaya dana bisa turun. “Untuk meningkatkan kinerja, pada tahun ini BSI fokus ke empat hal diantaranya mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan sustain, me-manage efisiensi, akselerasi kapabilitas digital dan integrasi operasional pasca merger,” kata Hery. 

Dengan pertumbuhan Laba yang tinggi, BSI dapat meningkatkan rasio profitabilitas ditandai dengan meningkatnya ROE (Return on Equity) dari 11,19% per Desember 2020 menjadi 14,12% per Maret 2021. 

Baca Juga: Tingkatkan transaksi jelang Lebaran, BNI tebar promo Program Berkah Ramadan

Dari sisi bisnis, Bank Syariah Indonesia pada triwulan 1 2021 telah menyalurkan Pembiayaan sebesar Rp 159 triliun, naik 14,74% dari periode sama 2020 sebesar Rp 138,6 triliun. 

Komposisi Pembiayaan terbesar disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp 71,6 triliun (45,0% dari total pembiayaan), segmen korporasi Rp 37,3 triliun (23,5%), segmen kecil dan menengah Rp 20,8 triliun (13,1%), mikro Rp 15,0 triliun (9,4%), dan komersial Rp 9,6 triliun (6,1%). 

Seiring kenaikan bisnis, BSI tetap menjaga kualitas pembiayaan ditunjukkan dengan tren penurunan NPF gross dari 3,35% di triwulan 1 2020 menjadi 3,09% di triwulan 1 2021. Untuk meningkatkan prinsip kehati-hatian, BSI juga telah mencadangkan cash coverage sebesar 137,48% sampai triwulan 1 2021. 

Dari sisi Liabilitas, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Syariah Indonesia sampai triwulan 1 2021 mencapai Rp 205,5 triliun, naik 14,3% dibandingkan periode sama 2020 sebesar Rp 179,8 triliun.

Pertumbuhan tersebut didominasi oleh peningkatan dana murah (giro dan tabungan) sebesar 14,73% sehingga meningkatkan rasio CASA dari 57,54% pada triwulan 1 2020 menjadi 57,76% di triwulan 1 2021. 

Baca Juga: BRI Agro gandeng fintech P2P lending Modalku salurkan pinjaman ke UMKM

Dengan kinerja tersebut, sampai triwulan 1 2021, BSI berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp 234,4 triliun naik 12,65% secara year on year (yoy) dibanding periode sama 2020 sebesar Rp 208,1 triliun. BSI juga mencatat kenaikan rasio permodalan atau CAR menjadi 23,1% di triwulan 1 2021.

BSI terus meningkatkan kapabilitas digital, hal ini tercermin dari volume transaksi kanal digital BSI yang tumbuh signifikan sepanjang triwulan pertama 2021. Nilainya hingga Maret 2021 lalu sudah menembus Rp 40,85 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari transaksi melalui layanan BSI Mobile yang naik 82,53% secara tahunan (yoy).

Sepanjang Januari-Maret 2021, volume transaksi di BSI Mobile mencapai Rp 17,3 triliun. Akumulasi jumlah transaksi dari platform tersebut mencapai 14,65 juta transaksi, tumbuh 72,35% yoy.Secara umum, kenaikan volume transaksi melalui channel digital banking BSI sampai Maret 2021 naik 43,3% yoy. 

Selanjutnya: Penuhi kebutuhan Lebaran, BNI siapkan uang tunai Rp 12,9 triliun per minggu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

×