Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
Pihaknya memperkirakan target produksi sebesar 78,28 juta BCM volume lapisan tanah penutup dan 3,95 juta ton batubara untuk durasi tujuh tahun sampai dengan 31 Desember 2027.
Kemudian kontrak dari PT Hardaya Mining Energy dan PT Central Cipta Murdaya (CCM) senilai US$ 265 juta. Jenis kontrak ini berupa jasa pertambangan dan perjanjian rental peralatan.
Lalu proyek dengan PT Mekko Metal Mining senilai US$ 100 juta dan beberapa proyek freeport seperti Portsite Dual Fuel Power Plant, Stripping Surcharge Fill Material, dan lainnya senilai US$ 7 juta sampai US$ 8 juta.
Mengenai target kontrak di tahun depan, Hanafi tidak bisa memerinci berapa nilai persisnya. Namun, sebagai gambaran saja, Petrosea menargetkan setiap menutup tahun target backlog di sekitar US$ 1 miliar. "Di tahun kemarin backlog-nya di kisaran yang sama, sebagai indikasi kita menargetkan kontrak di kisaran US$ 1 miliar," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News