kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pada Januari 2023, Realisasi Belanja Negara Naik 11,2%


Rabu, 22 Februari 2023 / 17:15 WIB
Pada Januari 2023, Realisasi Belanja Negara Naik 11,2%

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan melaporkan, realisasi belanja negara pada Januari 2023 mencapai Rp 141,4 triliun atau 4,6% dari pagu yang sebesar Rp 3.061,2 triliun. Belanja ini juga mengalami pertumbuhan 11,2% secara tahunan.

“Realisasi belanja negara pada Januari 2023 mencapai Rp 141,4 triliun atau 4,6% dari pagu,” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KITA, Rabu (22/2)

Adapun Dia memerinci, realisasi belanja negara tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat (BPP) yang realisasinya sebesar Rp 83,2 triliun atau 3,7% dari target Rp 2.246,5 triliun.

Belanja pemerintah pusat ini terdiri dari Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 28,7 triliun atau 3,7% dari pagu Rp 1.000,8 triliun. Lalu, belanja non K/L realisasinya mencapai Rp 54,5 triliun atau 4,4% dari pagu Rp 1.245,6 triliun.

Baca Juga: Penerimaan Moncer, APBN Surplus Rp 90,8 Triliun pada Januari 2023

Belanja K/L ini dialokasikan terutama untuk berbagai belanja bantuan operasional sekolah (BOS), pengadaan peralatan atau mesin, Gedung atau bangunan, dan sarpras atau logistik, pemeliharaan jalan, jaringan atau irigasi BMN, penyaluran bantuan sosial dan termasuk kegiatan operasional K/L.  

Sedangkan realisasi belanja non K/L dialokasikan utamanya untuk pembayaran manfaat pensiun dan penyaluran subsidi non energi.

“Jadi untuk belanja non K/L yang sangat besar adalah untuk dana pensiun dan subsidi non energi,” jelasnya.

Terakhir, realisasi belanja negara juga dialokasikan untuk transfer ke daerah (TKD) yang realisasinya mencapai Rp 58,2 triliun atau 7,1% dari pagu Rp 814,7 triliun. Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan tetap menjaga belanja negara agar bisa terus mendukung momentum pemulihan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×