Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Hyundai IONIQ5 dibangun dengan arsitektur BEV khusus dari Hyundai Motor Group yang disebut Electric-Global Modular Platform (E-GMP).
Terdapat dua pilihan opsi ukuran baterai, 58 kWh atau 72,6 kWh3, dan dua tata letak motor listrik, baik dengan motor belakang saja atau dengan motor penggerak bagian depan dan belakang.
Mobil dengan konsep midsize CUV (Crossover Utility Vehicle) ini dibekali fitur-fitur ramah lingkungan, berkelanjutan, serta inovatif. Mobil listrik ini memiliki fitur pengisian baterai ultra-fast yang bisa mengisi daya dari 10-80% hanya dalam 18 menit.
Pembuatan mobil listrik oleh Hyundai merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU di pusat pembuatan mobil Hyundai di kota Ulsan yang disaksikan oleh Presiden Joko Widodo di tahun 2019.
Baca Juga: Ramai-Ramai Beberapa Konglomerat Tanah Air Masuk ke Bisnis Motor Listrik
Komitmen Pemerintah Indonesia dalam menangani lingkungan dan perubahan iklim tampak nyata melalui penerbitan Perpres Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
Investasi raksasa LG Consortium US$9,8 miliar membuat Indonesia sebagai negara yang pertama di dunia yang memiliki industri baterai listrik dari pertambangan hingga baterai lithium mobil listrik.
Pengembangan industri baterai listrik terintegrasi merupakan langkah konkret yang sejalan dengan target Presiden Jokowi untuk mendorong transformasi ekonomi menuju Indonesia Maju 2045.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News