Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral merilis data pangsa pasar sistem pembayaran 2019. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Sugeng mengakui adanya pergeseran penggunaan sistem pembayaran dari perbankan ke fintech.
Berdasarkan data Bank Indonesia yang Sugeng paparkan dalam meluncurkan Indonesia Fintech Society (IFSoc) pada Senin (9/11), OVO memimpin pangsa pasar uang elektronik pada tahun lalu sebesar 20%. Lalu diikuti oleh Bank Mandiri dan GoPay masing-masing 19%.
Di posisi keempat dan kelima ada DANA dan BCA dengan pangsa pada masing-masing 10%. Sedangkan BRI mengempit pangsa pasar 6,3% dan LinkAja sebesar 5,8%. Pemain lain yakni Shopee punya 3,7%, BNI 1,3% dan Doku sebanyak 1,2%.
Baca Juga: Kolaborasi OVO, Grab, dan Tokopedia Hadirkan Gelaran Promo 11.11 bagi pelanggan
Kendati fintech lebih menguasai pangsa pasar uang elektronik, namun pangsa pasar sistem pembiayaan secara total masih dikuasi oleh perbankan. Lantaran otoritas memasukan pangsa pasar kartu kredit dan debit yang hanya digarap oleh perbankan.
“Pada akhir 2015, sistem pembayaran masih didominasi oleh perbankan. Namun pada akhir 2019, peranan non bank sudah mulai muncul. Jadi perkembangannya luar biasa. Di sisi lain, perbankan di Indonesia tertinggal dalam melakukan digitalisasi,” papar Sugeng pada Senin (9/11).
Lanjut Ia, hal ini tecermin dari survei BI pada awal 2019, perbankan lebih fokus pada kanal elektronik seperti ATM dan EDC. Namun Ia mengakui saat ini perbankan mulai sadar tren digital sehingga telah melakukan perkuat digital seperti layanan digital banking.
Baca Juga: Bantuan Sosial Tunai Diperpanjang Hingga Juni 2021