kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

November 2023, pemerintah targetkan Satelit Satria-1 mulai beroperasi


Kamis, 19 Agustus 2021 / 00:30 WIB
November 2023, pemerintah targetkan Satelit Satria-1 mulai beroperasi

Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .

Sebelumnya, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) mengucurkan pembiayaan sebesar US$ 150 juta untuk proyek Satelit Multifungsi Satelit Indonesia Raya (Satria-1). "AIIB berkomitmen untuk pembiayaan proyek tersebut sebesar US$ 150 juta," ujar AIIB Principal Investment Officer, Asim Rana.

Bentuk skema kerjasama yang dijalin ialah Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP), antara pemerintah dengan PT Satelit Nusantara Tiga (PSNT) dengan dukungan AIIB.

Asim menyebut, infrastruktur menjadi salah satu upaya dalam pengentasan kemiskinan. Dimana melalui proyek satelit Satria-1 akan meningkat konektivitas masyarakat hingga wilayah pelosok Indonesia.

Lebih lanjut dengan proyek tersebut diharapkan dapat mengkoneksikan sekitar 45 juta masyarakat Indonesia yang belum terjangkau akses internet. Ia mencontohkan dengan proyek tersebut diperkirakan akan ada 90.000 sekolah yang terbantu pembelajaran online-nya.

Proyek tersebut merupakan, kolaborasi perdana antara AIIB dengan PT. PSNT dan sudah dimulai sejak sebelum pandemi. "Diharapkan ke depannya kerjasama seperti ini bisa membuat memberikan efek yang positif terutama kepada konektivitas masyarakat Indonesia," imbuhnya.

Sebagai informasi, entitas pelaksana proyek KPBU Satria 1 antara lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK), PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP), Penjamin Infrastruktur yakni PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII) dan Konsultan Pengawas Independen adalah PT Surveyor Indonesia.

Kontraktor Utama Proyek Satria 1 antara lain komponen satelit oleh ThalesAlenia Space Prancis, roket peluncur oleh Space X Amerika Serikat, IP Hub oleh Hughes Amerika Serikat, Sistem Monitoring oleh Kratos Defense Amerika Serikat. Serta Stasiun Bumi atau gateway oleh NWIEE Tiongkok.

Selanjutnya: Perlombaan bisnis luar angkasa bernilai miliaran dolar AS milik miliarder dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×