Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan proses negosiasi alihkelola Blok Masela berjalan dengan alot.
Arifin menjelaskan, pihak Shell seharusnya dapat lebih memahami situasi yang terjadi dan bisa lebih fleksibel.
"Karena sejarahnya Shell di Indonesia sudah berapa lama. Dia (dapat) manfaatnya udah banyak. Sejak dulu Shell ada, makanya ini untuk kepentingan Indonesia, dia tidak mau fleksibel," kata Arifin di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (19/5).
Arifin menjelaskan, PT Pertamina juga memiliki urgensi untuk masuk dan mengelola Blok Masela. Salah satunya yakni untuk mengoptimalisasi pemanfaatan gas bumi dalam masa transisi energi.
Baca Juga: SKK Migas: Pengalihan Hak Partisipasi Shell di Masela Ditarget Beres Semester I 2023
Selain itu, kehadiran Pertamina juga sebagai bentuk dukungan pemerintah terlebih setelah minimnya minat investor internasional di Blok Masela.
"Sekarang ini pemerintah mau mendorong wakil pemerintah untuk bisa masuk mengisi yang selama ini Shell nawar ke mana-mana kosong," jelas Arifin.
Sebelumnya, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro mengatakan, keduanya masih dalam proses diskusi secara business-to-business (B2B).
“Kita masih mengharapkan proses ini bisa diselesaikan selambat-lambatnya di semester I 2023,” ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (16/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News