kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

NATO: Sebagai aliansi, kami perlu merespons China yang semakin dekat


Selasa, 15 Juni 2021 / 13:10 WIB
NATO: Sebagai aliansi, kami perlu merespons China yang semakin dekat
ILUSTRASI. Seorang tentara Jerman memegang bendera NATO selama upacara untuk menyambut batalion Jerman yang dikerahkan ke Lituania sebagai bagian dari tindakan pencegahan NATO terhadap Rusia di Rukla, Lituania, 7 Februari 2017.

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

Sekutu kemungkinan akan mencap China sebagai risiko keamanan bagi aliansi Barat untuk pertama kalinya, sehari setelah negara-negara Kelompok Tujuh (G7) mengeluarkan pernyataan tentang hak asasi manusia di China dan Taiwan.

Biden menyebutkan, baik Rusia maupun China tidak bertindak "dengan cara yang konsisten dengan apa yang kami harapkan", mengacu pada upaya Barat sejak pertengahan 1990-an untuk membawa kedua negara itu ke dalam demokrasi liberal.

Para pemimpin Sekutu khawatir tentang pembangunan kekuatan militer Rusia baru-baru ini di dekat Ukraina, serta serangan rahasia dan siber untuk melemahkan negara-negara Barat, meskipun Moskow membantah melakukan itu. 

Sementara China tidak lagi dilihat sebagai mitra dagang yang ramah.

Selanjutnya: Bikin panas China, Jepang, AS, dan Prancis gelar latihan militer gabungan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

×