kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,50   6,04   0.66%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Naik Jadi 1.078, Ini Gejala Omicron pada Mereka yang Sudah Divaksin dan yang Belum


Jumat, 21 Januari 2022 / 12:18 WIB
Naik Jadi 1.078, Ini Gejala Omicron pada Mereka yang Sudah Divaksin dan yang Belum
ILUSTRASI. Omicron menyebar cepat dan terus meluas. Tak heran jika virus varian baru initelah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. REUTERS/Washington Alves

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Data yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, hingga Kamis (20/1/2022), total kasus penularan Covid-19 varian Omicron mencapai 1.078. 

Melansir Kompas.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 756 merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN). 

"Non PPLN atau transmisi lokal sebanyak 257, dan belum diketahui (pemeriksaan epidemiologi) 65," kata Nadia melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis. 

Sementara itu, mengutip laman covid19.go.id, pemerintah memperkirakan puncak kasus varian Omicron di Indonesia bakal terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022. 

Baca Juga: Pasien Omicron Bisa Isoman di Rumah, Simak Persyaratannya

Hal ini mengacu pada kejadian di sejumlah negara yang menghadapi varian Omicron. Mereka mengalami puncak kenaikan kasus yang dicapai dengan cepat dan tinggi dalam waktu antara 35-65 hari sejak kasus pertama ditemukan.

"Dari negara-negara yang sudah melewati puncak kenaikan kasus, menunjukkan bahwa tingkat perawatan di RS (hospitalisasi) untuk pasien Omicron lebih rendah sekitar 30-40% dibanding varian Delta," demikian penjelasan Satgas Penanganan Covid-19.

Menyebar cepat

Omicron menyebar cepat dan terus meluas. Tak heran jika virus varian baru initelah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Jenis virus ini sangat mudah menular. Varian yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan tersebut telah menyumbang lonjakan kasus di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, Singapura, Turki, dan lain-lain.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

×