Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan
Penelitian sebelumnya yang dipimpin oleh Universitas Barcelona, Spanyol, menunjukkan keberadaan virus corona pada sampel limbah di Kota Barcelona pada Maret 2019.
"Dulu, ketika kami melakukan pelacakan virus, kami selalu mencari inang perantara, kemungkinan besar adalah hewan," kata Yang Zhanqiu, Wakil Direktur Departemen Biologi Patogen Universitas Wuhan.
"Mungkin sudah saatnya untuk memeriksa kembali, apakah wabah di Wuhan dimulai dari satu orang yang terinfeksi atau makanan yang terkontaminasi," ujar dia kepada Global Times.
Kemungkinan epidemi Wuhan disebabkan oleh makanan beku impor tidak bisa dikesampingkan jika pasar makanan laut Huanan menjual produk-produk itu, Wang Guangfa, ahli pernapasan di Rumahsakit Universitas Peking, mengatakan, kepada Global Times.
Baca Juga: Situasinya makin serius, Korea Selatan bersiap hadapi ledakan kasus virus corona
"Bukti yang berkembang menunjukkan makanan laut atau daging beku mungkin telah membawa virus dari negara-negara yang terkena epidemi ke China," sebut Wu Zunyou, Kepala Ahli Epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, seperti dilansir Global Times.
Wu juga mengungkapkan pasien Covid-19 terkonsentrasi di antara penjual makanan laut beku di pasar makanan laut Huanan, Wuhan. Sedangkan untuk Xinfadi di Beijing, lebih banyak kasus ditemukan di zona makanan laut dibanding area ikan hidup.
Tetapi, para ahli China juga berhati-hati dalam mencapai kesimpulan. Sebab, meskipun bukti utama menunjukkan kesamaan antara urutan virus dari wabah Wuhan dan yang ditemukan di luar negeri, sejauh ini tidak ada bukti langsung yang dapat memverifikasi kaitan infeksi.
Para ahli mencatat, Wuhan adalah tempat pertama yang melaporkan infeksi. Tetapi, itu tidak berarti kota itu adalah asal virus corona baru. "Urutan waktu pelaporan penyakit baru tidak ada hubungannya dengan kausalitas. Kami harus tetap terbuka untuk melacak," kata Yang.
Selanjutnya: Setelah vaksin Pfizer, kini vaksin buatan Moderna 94,5% ampuh cegah corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News