kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,01   -18,50   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mulai 30 Januari, AS Menangguhkan 44 Penerbangan dari Empat Maskapai China


Sabtu, 22 Januari 2022 / 13:35 WIB
Mulai 30 Januari, AS Menangguhkan 44 Penerbangan dari Empat Maskapai China

Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan akan menangguhkan 44 penerbangan tujuan China dari AS yang dilakukan oleh empat maskapai China.

Hal tersebut merupakan tanggapan terhadap keputusan pemerintah China yang telah menangguhkan beberapa penerbangan dari maskapai AS karena kekhawatiran penyebaran Covid-19.

Departemen Transportasi AS mengatakan, penangguhan akan dimulai pada 30 Januari dengan penerbangan rute Los Angeles ke Xiamen yang dilakukan Xiamen Airlines. Rencananya, penangguhan penerbangan ini berlangsung hingga 29 Maret 2022 mendatang.

Keputusan tersebut akan berdampak pada beberapa penerbangan yang dilakukan oleh Xiamen, Air China, China Southern Airlines dan China Eastern Airlines.

Sejak 31 Desember, otoritas China telah menangguhkan 20 penerbangan yang dilakukan United Airlines, 10 American Airlines, dan 14 Delta Air Lines. Hal itu terjadi setelah beberapa penumpang dari maskapai tersebut dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Diplomat AS dan Rusia Akui Sulit Hasilkan Terobosan Tapi Bisa Kurangi Ketegangan

Terbaru, pada Selasa (18/1), Departemen Perhubungan mengatakan, pemerintah China telah mengumumkan pembatalan penerbangan baru dari AS.

Liu Pengyu, Juru Bicara Kedutaan Besar China di Washington, mengatakan bahwa kebijakan untuk penerbangan penumpang internasional yang memasuki China telah "diterapkan sama untuk maskapai China dan asing dengan cara yang adil, terbuka dan transparan."

Dia menyebut langkah AS "sangat tidak masuk akal" dan menambahkan "Kami mendesak pihak AS untuk berhenti mengganggu dan membatasi penerbangan penumpang normal" oleh maskapai China."

Airlines for America, sebuah kelompok perdagangan yang mewakili tiga maskapai AS yang terkena dampak langkah China bersama dengan yang lain, mengatakan pihaknya mendukung tindakan Washington "untuk memastikan perlakuan yang adil terhadap maskapai penerbangan AS di pasar China."

Departemen Perhubungan mengatakan Prancis dan Jerman telah mengambil tindakan serupa terhadap tindakan pembatasan penyebaran Covid-19 China.
Kedua negara menyebut, penangguhan yang dilakukan China terhadap 44 penerbangan "merugikan kepentingan publik dan memerlukan tindakan perbaikan yang proporsional."

Prancis dan Jerman menambahkan bahwa "tindakan sepihak China terhadap maskapai AS yang disebutkan tidak konsisten" dengan perjanjian bilateral.

Di sisi lain, sebenarnya China juga telah menangguhkan banyak penerbangan dari AS yang dilakukan oleh maskapai China, setelah penumpang kemudian dinyatakan positif.

Departemen itu mengatakan siap untuk meninjau kembali tindakannya jika China merevisi "kebijakannya untuk membawa situasi yang lebih baik yang diperlukan bagi operator AS."

Baca Juga: Perkuat Keamanan Kawasan, Iran, China dan Rusia Gelar Latihan Perang

Departemen Transportasi memperingatkan bahwa jika China membatalkan lebih banyak penerbangan, "kami berhak untuk mengambil tindakan tambahan."

China telah menutup semua perbatasannya untuk pelancong, memotong total penerbangan internasional menjadi hanya 200 penerbangan seminggu, atau 2% dari tingkat pra-pandemi, kata Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) pada bulan September lalu.

Jumlah penerbangan AS yang dibatalkan telah melonjak sejak Desember, karena infeksi yang disebabkan oleh virus corona varian Omicron yang sangat menular melonjak ke rekor tertinggi di Amerika Serikat.

Beijing dan Washington telah berdebat tentang layanan udara sejak awal pandemi. Pada bulan Agustus lalu, Departemen Transportasi AS membatasi empat penerbangan dari maskapai China hingga 40% kapasitas penumpang selama empat minggu setelah Beijing memberlakukan batasan yang sama pada empat penerbangan United Airlines.

Sebelum pembatalan baru-baru ini, tiga maskapai AS dan empat maskapai China mengoperasikan sekitar 20 penerbangan seminggu antar negara, jauh di bawah angka sebelum pandemi yang capai lebih dari 100 per minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×