kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Modal Ventura Milik Perusahaan Pelat Merah Siap Tambah Portofolio Tahun Ini


Jumat, 14 Januari 2022 / 08:05 WIB
Modal Ventura Milik Perusahaan Pelat Merah Siap Tambah Portofolio Tahun Ini

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun tengah mendapat amanat untuk berkontribusi dalam Merah Putih Fund (MPF), perusahaan modal ventura dari kalangan BUMN tetap menjalankan bisnisnya masing-masing. Beberapa pemain pun telah bersiap untuk menambah portofolio investasinya tahun ini.

Misalnya, Mandiri Capital Indonesia (MCI) yang merupakan anak perusahaan Bank Mandiri telah menyiapkan dana hingga Rp 100 miliar untuk investasi baru di tahun ini. Namun, CEO MCI Eddi Danusaputro bilang bahwa investasinya tahun ini tak akan agresif dan lebih berfokus pada startup yang telah didanai yang berdasarkan portofolionya berjumlah sekitar 16 startup.

New investment kita tidak pernah menargetkan persis harus berapa, tapi rata-rata tiap tahun ya kita antara 3-5 per tahun bisa lebih atau kurang,” ujar Eddi kepada KONTAN, Kamis (13/1).

Adapun, Eddi pun mengatakan bahwa pihaknya masih hanya berfokus pada perusahaan-perusahaan fintech dengan beberapa sub sektornya. Mengingat, MCI ini merupakan anak usaha dari perbankan yang semestinya startup yang didanai juga mendukung bisnis usaha dari induk perusahaan.

Baca Juga: Merah Putih Fund Ditargetkan Bisa Mulai Awal Kuartal II 2022

“Banyak startup kita yang membantu proses distribusi, proses on boarding nasabah baru dengan tanda tangan digital, ada yang membantu kita dari sisi channeling, segala macem,” imbuh Eddi.

Jika melihat dari website perusahaan, portofolio MCI paling banyak untuk fintech p2p lending, yaitu Investree, Amartha, KoinWorks, dan Crowde. Sementara itu, untuk tahun ini Eddi bilang bahwa pihaknya sedang mencari fintech-fintech yang bergerak di sub sektor wealth management dan layanan remitansi.

Sementara itu, Eddi juga menjelaskan bahwa tahun ini MCI akan lebih berfokus pada pendanaan-pendanaan growth stage seperti seri B. Bukan tanpa alasan, tujuan MCI berinvestasi selain mendapatkan return juga bisa bersinergi dengan grup Bank Mandiri.

“Kita melihat kalau startup-nya sudah lebih jalan, sudah lebih mature, kemampuan dia untuk bersinergi atau membantu grup lebih besar. Kalau yang masih early stage kan kebanyakan masih membentuk jati diri,” jelas Eddi.

Selain MCI, ada juga MDI Ventures yang merupakan anak usaha dari grup Telkom telah menyiapkan budget yang lebih besar dari tahun sebelumnya. Besarannya ialah US$ 125 juta dengan berencana berinvestasi ke lebih dari 15 perusahaan baru maupun lanjutan.

Baca Juga: Xurya Meraih Pendanaan dari Investor yang Dipimpin East Ventures & Saratoga

VP of Investments MDI Ventures Aldi Adrian Hartanto bilang bahwa pihaknya saat ini tertarik untuk mendanai fintech P2P lending namun yang bergerak di sektor produktif terutama yang membiayai pelaku UMKM. 

Mengingat, saat ini fintech lending yang menjadi portofolio MDI Ventures banyak bergerak di konsumtif seperti Indodana milik Cermati Group dan KrediFazz yang merupakan milik Kredivo.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×