Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Sekitar seperlima dari minyak mentah dan produk minyak dunia melewati Selat Hormuz, titik tersedak antara Iran dan Oman, menurut data dari perusahaan analitik Vortexa.
"Aktivitas militer yang meningkat dan ketegangan geopolitik di wilayah ini terus menimbulkan ancaman serius bagi kapal komersial," kata daftar bendera Kepulauan Marshall dalam sebuah penasehat pada hari Selasa.
"Terkait dengan ancaman ini adalah potensi kesalahan perhitungan atau kesalahan identifikasi, yang dapat mengarah pada tindakan agresif."
Baca Juga: Perusahaan Transportasi Terbesar Rusia Mengalihkan Jalinan Bisnis ke Kawasan Asia
Sejak 2019, telah terjadi serangkaian serangan terhadap pelayaran di perairan Teluk yang strategis pada saat terjadi ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.
Pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington untuk menghidupkan kembali pakta nuklir Iran tahun 2015 dengan kekuatan dunia telah terhenti sejak September karena berbagai masalah, termasuk tindakan keras Republik Islam terhadap protes populer, penjualan drone Teheran ke Rusia dan percepatan program nuklirnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News