kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski kasus corona melonjak, multifinance masih optimistis mengejar target


Selasa, 29 Juni 2021 / 06:15 WIB
Meski kasus corona melonjak, multifinance masih optimistis mengejar target

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus positif dari pandemi covid-19 yang terus meningkat masih membayangi kinerja pembiayaan perusahaan multifinance di paruh kedua tahun ini. Meski demikian masih ada optimisme bagi para pemain untuk memenuhi target pembiayaan akhir tahunnya.

Jika merujuk data OJK di bulan Mei 2021, sejatinya piutang pembiayaan memang menunjukkan koreksi sebesar 13,6% secara yoy menjadi Rp 362,71 triliun. Tak hanya itu, koreksi tersebut menyebabkan piutang pembiayaan tersebut menjadi yang paling rendah sepanjang tahun 2021.

Hanya saja, koreksi nampaknya tidak terjadi di beberapa perusahaan multifinance. Ambil contoh BCA Finance yang masih mencatatkan kinerja positif pada pembiayaan barunya yang mencapai Rp 10 triliun pada Mei 2021 atau naik 12,9% yoy dengan 99,9% merupakan kontribusi dari pembiayaan mobil.

Baca Juga: Ada pandemi Covid-19, IBF catatkan rugi hingga Rp 598 miliar sepanjang tahun 2020

Anak usaha dari Bank BCA ini justru masih optimis bisa mencapai target akhir tahunnya di paruh kedua tahun ini yang mencapai Rp 30 triliun. Namun, perusahaan masih membuka peluang untuk merevisi target dengan memperhatikan kondisi ke depan.

“Sementara kami belum akan merevisi target dan akan lihat kondisi beberapa bulan ke depan. Banyak faktor seperti kasus Covid, PPKM mikro yang masih tidak bisa diprediksi,” ujar Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim kepada KONTAN, Senin (28/6).

Kinerja positif juga masih dibukukan oleh CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) yang hingga semester I ini bisa merealisasikan pembiayaan mencapai Rp 2,2 triliun yang berarti ada pertumbuhan sebesar 31,2% dari periode sama tahun lalu.

Pembiayaan mobil bekas memberikan kontribusi paling besar sebanyak 35.06% dari total pembiayaan CNAF tahun ini.

Baca Juga: Cari pendanaan, Mandala Finance terbitkan sukuk Rp 350 miliar

Meskipun pandemi covid-19 masih membayangi, Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman justru optimis realisasi kredit mereka masih bisa tumbuh 15% atau sebesar Rp 4,2 triliun sesuai dengan rencana bisnis yang sudah dilaporkan terhadap regulator di akhir tahun 2020 yang lalu.

“Kami sangat yakin akan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah guna mengendalikan pandemi covid19 dan meningkatkan perekonomian negara,” ujar Ristiawan kepada KONTAN.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×