Sumber: AP | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China resmi menjadi tuan rumah pertemuan antarmenteri luar negeri negara anggota ASEAN pekan ini. Pertemuan kali ini akan dihadiri perwakilan dari seluruh negara untuk membahas berbagai masalah regional.
Dilansir AP, pertemuan akan berlangsung pada Selasa (8/6) di Kota Chongqing. Pembahasan akan meliputi upaya memerangi pandemi Covid-19, termasuk cara-cara memulihkan pariwisata hingga pembuatan paspor vaksin.
Meski tidak akan terlibat dalam pertemuan ASEAN, Menteri Luar Negeri China Wang Yi dikabarkan akan bertemu secara terpisah dengan masing-masing wakil negara ASEAN di sela-sela konferensi.
Walau kerap terlibat sengketa wilayah, nyatanya China terus membangun pengaruh dengan 10 negara ASEAN. Baru-baru ini, 16 pesawat militer China bahkan melintasi wilayah udara Malaysia dan sempat menimbulkan ketegangan.
Filipina juga telah berulang klai mengeluhkan keberadaan kapal-kapal militer China yang berlabuh di beberapa titik yang diklaim sebagai wilayah Filipina.
"Selama tiga dekade terakhir, kerjasama China-ASEAN telah berkembang pesat, menjadi contoh kerja sama paling sukses dan dinamis di kawasan Asia-Pasifik," ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.
Baca Juga: ASEAN mendesak junta militer Myanmar untuk segera membebaskan semua tahanan politik
Pertemuan ASEAN di Chongqing pekan ini menjadi menarik karena sejumlah negara yang "bertikai" dengan Tiongkok saat ini memiliki kedekatan khusus dengan AS, rival China.
Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman memusatkan perhatian pada pembangunan fasilitas baru China di Pangkalan Angkatan Laut Ream.
Utusan AS mendesak pemerintah Kamboja untuk mempertahankan kebijakan luar negeri yang independen dan seimbang demi kepentingan terbaik rakyat Kamboja.
Di lain pihak, China menyebut kehadiran militer AS sebagai ancaman terbesar bagi keamanan di kawasan itu. China terus mengecam operasi kebebasan navigasi AS sebagai sebuah upaya ancaman.
Selanjutnya: China bantu modernisasi pangkalan Angkatan Laut terbesar Kamboja, AS meradang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News