kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menurut peneliti, infeksi corona di Wuhan bisa 3 kali lebih tinggi dari angka resmi


Jumat, 08 Januari 2021 / 17:15 WIB
Menurut peneliti, infeksi corona di Wuhan bisa 3 kali lebih tinggi dari angka resmi

Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 di kota Wuhan, China, tempat virus pertama kali diidentifikasi, bisa sekitar tiga kali lipat dari angka resmi, menurut sebuah studi oleh para peneliti China.

Makalah, yang diterbitkan oleh jurnal PLOS Neglected Tropical Diseases pada hari Kamis, menganalisis sampel darah dari lebih dari 60.000 orang sehat yang diambil dari lokasi di seluruh China mulai Maret hingga Mei 2020.

Ditemukan bahwa 1,68% dari mereka yang berasal dari Wuhan mengandung antibodi untuk SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, dibandingkan dengan 0,59% di sekitar provinsi Hubei dan 0,38% di seluruh China.

Dengan total populasi kota lebih dari 10 juta, para peneliti memperkirakan sebanyak 168.000 penduduk Wuhan terinfeksi virus, dibandingkan dengan jumlah resmi 50.340 kasus yang dirawat di rumah sakit.

Studi tersebut menyarankan setidaknya dua pertiga dari jumlah total tidak menunjukkan gejala, dan ribuan mungkin telah terinfeksi setelah “penghapusan” kasus klinis, meningkatkan kemungkinan virus dapat bertahan dalam komunitas untuk waktu yang lama tanpa menyebabkan rawat inap.

Baca Juga: Cegah penyebaran virus corona, kota di China berpenduduk 11 juta dikunci

Sebuah studi terpisah yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China akhir bulan lalu menyebutkan tingkat "seroprevalensi" di Wuhan, persentase populasi dengan antibodi, bahkan lebih tinggi yaitu 4,43%, menyiratkan bahwa sekitar setengah juta orang di kota itu bisa saja terinfeksi.

COVID-19 diidentifikasi di Wuhan pada akhir 2019, dengan wabah pertama yang terkait dengan pasar makanan laut di kota tersebut. China akhirnya mengunci Wuhan dan kota-kota lain di provinsi Hubei pada 23 Januari 2020, tetapi para kritikus mengatakan seharusnya tindakan itu lebih cepat.

hina telah menepis kritik terhadap penanganan awal virus tersebut, dan para pejabat sekarang menunjuk ke studi luar negeri yang menunjukkan bahwa virus itu beredar di Eropa beberapa bulan sebelum wabah Wuhan.

Tim beranggotakan 10 orang dari Organisasi Kesehatan Dunia dijadwalkan tiba di China minggu ini untuk menyelidiki asal-usul COVID-19, tetapi mereka belum diberi izin untuk memasuki negara itu. Jumlah total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi hingga saat ini di daratan China sekarang mencapai 87.331, sementara jumlah kematian tetap tidak berubah di 4.634.

Selanjutnya: Australia desak China untuk mengizinkan tim WHO dapat meneliti asal muasal Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

×