kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri Kesehatan buka-bukaan soal alasan peluncuran vaksinasi berbayar


Rabu, 14 Juli 2021 / 09:37 WIB
Menteri Kesehatan buka-bukaan soal alasan peluncuran vaksinasi berbayar
ILUSTRASI. Rencana peluncuran vaksinasi berbayar menimbulkan polemik di masyarakat. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/13/07/2021.

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana peluncuran vaksinasi berbayar menimbulkan polemik di masyarakat. Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin angkat bicara. 

Dia menjelaskan, Vaksinasi Gotong Royong Individu merupakan opsi untuk masyarakat untuk memilih vaksin tersebut atau tidak.

"Prinsipnya pemerintah membuka opsi yang luas bagi masyarakat yang ingin mengambil vaksin gotong royong baik melalui perusahaan maupun melalui individu," katanya seperti yang dikutip dari informasi resmi Kementerian Kesehatan, Senin (12/7).

Vaksinasi Gotong Royong diperluas untuk individu karena banyak pengusaha-pengusaha yang belum bisa mendapatkan akses program vaksin gotong royong melalui Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).

Baca Juga: Ditunda, begaimana nasib mereka yang sudah daftar vaksin berbayar?

"Jadi ada beberapa misalnya perusahaan-perusahaan pribadi atau perusahaan-perusahaan kecil itu juga mereka mau mendapatkan akses ke vaksin gotong royong, tetapi belum bisa masuk melalui programnya Kadin, itu dibuka," kata Menkes.

Ada juga beberapa Warga Negara Asing (WNA) yang sudah tinggal di Indonesia bisa mendapatkan akses ke vaksin gotong royong yang individu, namun akan dimulai di saat vaksin pemerintah sudah mulai masif.

Menkes Budi menyebut stok vaksin bulan Juli akan ada 30 juta dosis, bulan depan akan dapat 40 juta dosis, dan seterusnya 50 juta dosis, sehingga benar-benar akses masyarakat yang lain akan besar.

Baca Juga: Jangan hanya ditunda, vaksinasi Covid-19 berbayar harus dibatalkan

"Sedangkan masyarakat yang ingin mengambil opsi yang lain juga tersedia, sehingga opsinya semuanya tersedia," kata Menkes.

Tambahan informasi saja, sebelumnya, PT Kimia Farma berencana menggelar vaksinasi Covid-19 individu berbayar mulai Senin (12/7/2021). Hal ini lantas ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak reaksi keras yang dilontarkan berbagai pihak. Hingga akhirnya, Kimia Farma memutuskan untuk menunda pelaksanaan vaksinasi berbayar hingga waktu yang belum ditentukan.

Selanjutnya: Vaksin Covid-19 berbayar disebut bentuk gagalnya vaksin gotong royong

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×