kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,86   -28,87   -3.11%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkeu Sri Mulyani: Bendahara negara itu seperti ibu rumah tangga


Selasa, 05 Januari 2021 / 06:40 WIB
Menkeu Sri Mulyani: Bendahara negara itu seperti ibu rumah tangga

Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat

Catatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) realisasi anggaran program PEN 2020 hingga 31 Desember 2020 sebesar Rp 579,78 triliun. Angka tersebut setara dengan 83,4% dari pagu sejumlah Rp 695,2 triliun.

Artinya, anggaran program PEN 2020 masih tersisa Rp 115,42 triliun. Secara rinci, realisasi dana PEN tahun lalu tersebar dalam enam program.

Pertama, anggaran kesehatan sebesar Rp 63,51 triliun setara 63,8% dari pagu senilai Rp 99,5 triliun. Dana ini dialokasikan untuk insentif tenaga kesehatan, biaya klaim perawatan, pengadaan APD, alaksehatan dan sarana kesehatan, serta operasi dan sosialisasi penegakan PSBB dan protokol kesehatan.

Kedua, program perlindungan sosial tercatat sepanjang 2020 terealisasi sebesar Rp 220,39 triliun atau sama dengan 95,73% dari total anggaran sejumlah Rp 230,31 triliun. Sri Mulyani mengklaim program perlindungan sosial dapat menekan laju kemiskinan ke 8,99% dari seharusnya bertambah ke 10,96% karena dampak pandemic virus corona.

Baca Juga: Komite Penanganan Covid-19 dan PEN dorong peningkatan konsumsi dalam negeri

Ketiga, realisasi stimulus sektoral, Kementerian/Lembaga (K/L), dan pemerintah daerah (pemda) sebesar Rp 66,59 triliun setara 98,1% dari pagu sebesar Rp 67,86 triliun. Tujuannya untuk mendukung pemda, K/L, dan sektoral dalam proses pemulihan ekonomi tahu lalu. Termasuk sebagai bantalan ekonomi bagi daerah yang berorientasi pada sektor pariwisata yang mencapai 101 pemda.

Keempat, dukungan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebesar Rp 112,44 triliun atau sama dengan 96,6% dari total anggaran Rp 116,31 triliun. Menkeu bilang tujuan program ini untuk menopang permodalan dan cashflow UMKM pada masa pandemi baik berupa bantuan permodalan melalui perbankan maupun langsung.

Kelima, realisasi pembiayaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan korporasi sudah merealisasikan seluruh pagu sebesar Rp 60,73 triliun. Dana segar ini utamanya untuk membantu permodalan perusahaan pelat merah yang terdampak pandemi, menyangkut hajad hidup masyarakat, dan perusahaan yang menjalankan proyek stragis nasional.

Keenam, insentif usaha dalam bentuk perpajakan dengan realisasi sebesar Rp 56,12 triliun setara 46,53% dari pagu sebesar Rp 120,61 triliun. Menkeu menyebut insentif pajak diharapkan bisa menjaga keberlangsungan dunia usaha serta daya beli masyarakat.

Selanjutnya: Menkeu Sri Mulyani: Anggaran PEN tahun 2020 tersisa Rp 115 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×