kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menkes Sebut Kasus Omicron Nyaris 2.000, Kenali Ciri-cirinya


Jumat, 28 Januari 2022 / 10:44 WIB
Menkes Sebut Kasus Omicron Nyaris 2.000, Kenali Ciri-cirinya
ILUSTRASI. Hingga Rabu (26/1/2022), total pasien yang sudah terkonfirmasi Omikron berjumlah 1.988.

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona varian Omicron di Indonesia semakin meluas. Hingga Rabu (26/1/2022), total pasien yang sudah terkonfirmasi Omikron berjumlah 1.988. Dari jumlah itu yang sudah sembuh atau selesai dirawat berjumlah 765 orang.

Melansir laman kemkes.go.id, total pasien pernah dirawat sejak awal kasus Omicron pada Desember 2021 sebanyak 854 pasien dengan rincian pasien asimtomatik 461, gejala jaringan 334 pasien, dan gejala sedang dan berat 59 pasien.

"Sebenarnya yang perlu masuk rumah sakit adalah pasien yang 59 itu. Yang perlu dirawat hanya kalau dia perlu di treatment oksigen," ucap Menteri Kesehatan Budi Gunadi SadikinĀ  dalam konferensi secara virtual, Kamis (27/1).

Terkait hal tersebut, meminta masyarakat mengetahui ciri-ciri varian Omicron agar bisa melakukan pencegahan.

Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.

Baca Juga: 3 Meninggal Dunia Akibat Omicron, Menkes Sebut 1 Orang Belum Divaksinasi Sama Sekali

"Nanti kita akan melihat dalam waktu yang singkat kenaikan jumlah kasus yang cukup tinggi," katanya.

Ciri-ciri selanjutnya dari varian omicron adalah tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah, begitupun tingkat keparahannya juga lebih rendah. Sehingga pasien yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isolasi mandiri (Isoman).

Strategi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron ini sedikit berbeda dengan menghadapi gelombang Delta. Gelombang Delta memiliki tingkat keparahan tinggi sehingga pemerintah harus mempersiapkan rumah sakit dengan banyak tempat tidur. Sedangkan Omicron ini yang tinggi adalah penularannya tapi keparahannya rendah.

Baca Juga: Seluruh Jawa dan Bali Terinfeksi Omicron, Menkes Jelaskan Pola Penyebarannya



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×