kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengkhawatirkan! AS-China menuju perang besar terkait Taiwan


Selasa, 09 Februari 2021 / 11:29 WIB
Mengkhawatirkan! AS-China menuju perang besar terkait Taiwan
ILUSTRASI. Seorang analis terkemuka memperingatkan bahwa AS dan China sedang menuju konflik militer besar atas Taiwan. REUTERS/Kham

Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Choyleva juga menjelaskan, selain taruhan ekonomi, jika disisihkan, AS bisa kehilangan status sebagai kekuatan utama Asia-Pasifik. Dia bilang, Pemerintahan Biden sejauh ini terjebak pada garis keras Donald Trump di China.

"Ini menanggapi serangan udara provokatif dengan menyerukan Beijing untuk berhenti mengintimidasi Taiwan, dan menggambarkan hubungannya dengan Taipei sebagai 'sekuat batu'. Biden juga melanggar preseden dengan mengundang perwakilan Taiwan dari Washington ke upacara pelantikannya," paparnya.

Namun, menurut Choyleva, meski disibukkan dengan masalah di dalam negeri, Biden ingin menghindari aksi provokasi terhadap Xi Jinping atas masalah tersebut.

Baca Juga: Dekati Paracel di Laut China Selatan, militer China beri peringatan kapal perang AS

Dia menjelaskan, ujian terpenting akan terjadi jika Biden memasukkan Taiwan ke dalam KTT demokrasi yang ditetapkan untuk tahun pertama kepresidenannya.

“Mengundang Taiwan akan membuat marah Beijing dan Xi Jinping akan berada di bawah tekanan untuk menanggapi. Atas dasar rasional, konfrontasi apa pun tidak akan diizinkan untuk meningkat. Tapi risiko yang terlibat bukan hanya soal perhitungan logis," urainya seperti yang dikutip Express.co.uk.

Choyleva juga menambahkan, "Seperti yang diamati oleh sejarawan Yunani dan jenderal Thucidydes, pendorong perang adalah ketakutan, kehormatan, dan keuntungan - dan semuanya meningkat."

Selanjutnya: Mencemaskan! Terbuka kemungkinan perang nuklir antara Amerika dengan China-Rusia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×