Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Shi bilang, temuan Pfizer dan UTMB berdasarkan pada virus corona yang direkayasa. Sedang studi Columbia University menggunakan pseudovirus berdasarkan virus stomatitis vesikuler, jenis virus yang berbeda.
"Temuan dengan menggunakan pseudovirus harus divalidasi menggunakan virus yang sebenarnya," katanya seperti dikutip Reuters.
Studi Pfizer dan UTMB juga menunjukkan hasil yang lebih baik terhadap beberapa mutasi kunci dari varian Inggris yang sangat gampang menular.
Shi menambahkan, UTMB juga sedang mengerjakan virus yang direkayasa dengan mutasi lengkap dari varian Inggris.
Selanjutnya: Paspor vaksinasi Covid-19 menuai pro-kontra, ada masalah apa?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
