kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,20   -6,16   -0.66%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melonjak lagi, ini kondisi COVID-19 terkini di China, Jerman, Rusia, dan Eropa Timur


Senin, 25 Oktober 2021 / 12:32 WIB
Melonjak lagi, ini kondisi COVID-19 terkini di China, Jerman, Rusia, dan Eropa Timur
ILUSTRASI. Sejumlah negara di dunia melaporkan lonjakan kasus COVID-19. cnsphoto via REUTERS

Sumber: Associate Press,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Sejumlah negara di dunia melaporkan lonjakan kasus COVID-19. Berikut informasinya:

China:

Mengutip Reuters, seorang pejabat kesehatan China pada hari Minggu (24/10/2021) mengatakan, wabah COVID-19 terbaru di China semakin mungkin menyebar lebih jauh. Itu sebabnya pihak berwenang mendesak semua wilayah untuk meningkatkan pemantauan dan menyerukan pengurangan perjalanan lintas provinsi.

Sebagian besar wilayah China telah menahan virus COVID-19. Akan tetapi, China bertekad untuk membasmi wabah lokal secara sporadis, terutama menjelang Olimpiade Musim Dingin 2022 pada bulan Februari mendatang.

Lebih dari 100 kasus yang ditularkan secara lokal telah dikonfirmasi selama seminggu terakhir di 11 wilayah provinsi, dengan sebagian besar terkait dengan 13 grup wisata yang berbeda.

"Ada peningkatan risiko bahwa wabah mungkin menyebar lebih jauh, dibantu oleh faktor musiman," papar Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional, mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu.

Baca Juga: WHO: 180.000 Petugas kesehatan meninggal akibat COVID-19

Wakil direktur komisi Wu Liangyou, menambahkan, varian Delta yang menyebabkan wabah juga sangat mudah menular. Hal itu menunjukkan bahwa kasus baru berasal dari sumber baru dari luar negeri.

Pihak berwenang telah melarang agen perjalanan mengatur tur lintas provinsi yang melibatkan daerah yang dianggap berisiko tinggi terkena virus, dan telah memberlakukan penangguhan nasional pada beberapa layanan perjalanan yang menghubungkan beberapa tempat wisata.

Jerman:

Berdasarkan informasi yang dibagikan Reuters, Jerman mencatat insiden infeksi virus corona tertinggi sejak pertengahan Mei pada hari Sabtu, mencapai ambang 100 kasus per 100.000 dalam tujuh hari terakhir yang dulunya menjadi tolok ukur untuk memberlakukan penguncian yang ketat.

Namun, Menteri Kesehatan Jens Spahn mencatat bahwa Jerman dapat mengatasi jauh lebih baik sekarang karena program vaksinasi. Meski demikian, dia mengatakan pembatasan seperti pemakaian masker dan pembatasan aktivitas di dalam ruangan untuk orang yang tidak divaksinasi akan tetap ada sampai musim semi mendatang.

Baca Juga: Gawat, kasus positif Covid-19 di China meningkat lagi

Tingkat insiden kasus tujuh hari naik menjadi 100 pada hari Sabtu dari 95 pada hari Jumat, kata Institut Robert Koch yang bertanggung jawab untuk pengendalian penyakit.

Sebanyak 15.145 infeksi baru dilaporkan pada Sabtu, 4.196 lebih banyak dari waktu yang sama Sabtu lalu. Ada 86 orang lainnya meninggal, sehingga total menjadi 95.077.

Kenaikan itu terjadi ketika para pemimpin dari 16 negara bagian Jerman sedang mendiskusikan bagaimana kelanjutan setelah keadaan darurat nasional akan berakhir pada 25 November, yang berarti pembatasan akan secara otomatis berakhir kecuali diperpanjang dengan pemungutan suara parlemen.

Baca Juga: Penerbangan dibatalkan, sekolah ditutup saat China memerangi wabah COVID-19 baru

Rusia:

Melansir AP, Rusia melaporkan rekor jumlah infeksi virus corona dan kematian COVID-19 yang tertinggi.

Gugus tugas coronavirus nasional mengatakan pada hari Sabtu bahwa 1.075 orang telah meninggal karena virus dan ada 37.678 infeksi baru.

Jumlah kematian harian sekitar 33% lebih tinggi dari yang tercatat pada akhir September dan kasus infeksi telah meningkat sekitar 70% dalam sebulan terakhir.

Hanya sekitar sepertiga dari 146 juta orang Rusia yang telah divaksinasi. Kondisi ini membuat frustrasi para pejabat dan membebani sistem perawatan kesehatan negara itu.

Eropa Timur:

Menurut penghitungan Reuters, jumlah infeksi virus corona yang tercatat sejauh ini di Eropa timur melampaui 20 juta pada hari Minggu. Saat ini, kawasan tersebut bergulat dengan wabah terburuk sejak pandemi dimulai dan lambatnya upaya inokulasi Covid-19.

Negara-negara di kawasan ini memiliki tingkat vaksinasi terendah di Eropa, di mana kurang dari setengah populasi telah menerima dosis tunggal.

Menurut Our World in Data, Hongaria berada di puncak tingkat vaksinasi di kawasan itu dengan 62% populasinya mendapatkan setidaknya satu suntikan. Sedangkan Ukraina hanya memberi 19% penduduknya satu dosis.

Infeksi baru di wilayah tersebut terus meningkat dan sekarang rata-rata lebih dari 83.700 kasus baru per hari, level tertinggi sejak November tahun lalu, data Reuters hingga Jumat menunjukkan. Meskipun hanya memiliki 4% dari populasi dunia, Eropa timur menyumbang sekitar 20% dari semua kasus baru yang dilaporkan secara global.

Menurut analisis Reuters, tiga dari lima negara teratas yang melaporkan kematian terbanyak di dunia berada di Eropa timur - Rusia, Ukraina, dan Rumania.

Direktur darurat Organisasi Kesehatan Dunia Mike Ryan mengatakan pada hari Kamis, banyaknya pertemuan sosial di dalam ruangan setelah pencabutan pembatasan tepat ketika musim dingin tiba mendorong peningkatan infeksi COVID-19 di banyak negara di seluruh Eropa.

Selanjutnya: Masyarakat jangan lengah, lonjakan kasus Covid-19 di Inggris jadi peringatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×