Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Dari CNN hingga Washington Post, sejumlah media Amerika Serikat menghadapi masa-masa sulit. Sebagai bukti, mereka telah mengumumkan Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK pada musim dingin ini di tengah kekhawatiran penurunan ekonomi global.
Melansir AFP, Vox Media, pemilik situs web Vox dan The Verge serta New York Magazine dan platform daringnya, mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka melakukan PHK terhadap 7% stafnya.
Berita tersebut menyusul aksi PHK di sejumlah media ternama AS seperti CNN, NBC, MSNBC, Buzzfeed, dan media lainnya.
Dalam sebuah memo kepada staf pada hari Jumat (20/1/2023), CEO Vox Media Jim Bankoff mengumumkan,
"Keputusan sulit untuk merumahkan sekitar 7% dari peran staf kami di seluruh departemen karena lingkungan ekonomi yang menantang yang berdampak pada bisnis dan industri kami."
Memo tersebut, yang dikonfirmasi ke AFP oleh Vox Media, mengatakan karyawan yang terkena dampak akan diberitahukan untuk diberhentikan dalam 15 menit ke depan. Itu berarti sekitar 130 dari 1.900 karyawan.
Baca Juga: Giliran Induk Usaha Google, Alphabet Inc PHK Massal 12.000 Karyawan
Meghan McCarron, seorang jurnalis pemenang penghargaan yang menghabiskan lebih dari sembilan tahun di Eater, sebuah situs web makanan milik Vox Media, menuliskan tweet pada hari Jumat bahwa dia termasuk di antara mereka yang di-PHK - saat hamil 37 minggu.
"Saya dan mitra saya sangat bersemangat untuk menjadi orang tua," tulis McCarron. "Saya benar-benar tidak dapat memproses jumlah ketidakpastian yang kita hadapi sekarang," tambahnya.
Seorang juru bicara Vox mengatakan kepada AFP bahwa mereka tidak dapat mengomentari kasus-kasus tertentu, tetapi karyawan ditawari "paket pesangon yang kompetitif", termasuk pembayaran pesangon tambahan untuk mereka yang direncanakan akan cuti melahirkan dalam waktu dekat.
Wartawan yang diberhentikan dari organisasi lain dalam beberapa pekan terakhir juga menggunakan Twitter untuk mengungkapkan kemarahan, kekecewaan, atau rasa terima kasih kepada rekan mereka, sambil mulai mencari pekerjaan baru.
"Saya akan memikirkan langkah saya selanjutnya. Saya seorang reporter data tetapi saya juga menulis dan memproduksi," cuit Emily Siegel, yang diberhentikan setelah lima tahun bekerja sebagai reporter investigasi di NBC. "Saya ingin terus melakukan pekerjaan ini. (Pesan langsung) saya terbuka."
Baca Juga: Capital One Memangkas 1.100 Posisi Teknologi
Sementara PHK di industri media AS tidak sedramatis raksasa teknologi seperti Microsoft dan Google, yang mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka memangkas 12.000 pekerjaan lagi.
Menurut Chris Roush, dekan dari Sekolah Komunikasi di Universitas Quinnipiac di Connecticut, itu adalah konsekuensi dari penurunan pendapatan iklan di tengah iklim ekonomi yang suram.
"Bagi banyak dari mereka, mereka tumbuh dan berkembang dengan harapan bahwa mereka akan dapat menumbuhkan audiens mereka, atau pembaca atau pemirsa ke tingkat tertentu," kata Roush kepada AFP. "Dan itu belum terjadi dan tidak mungkin terjadi mengingat apa yang terjadi dalam perekonomian."
Berdasarkan sebuah studi tahun 2021 oleh Pew Research Center, lapangan pekerjaan di ruang redaksi telah mengalami penurunan yang stabil di Amerika Serikat, turun dari 114.000 menjadi 85.000 jurnalis antara tahun 2008 dan 2020, di mana media lokal merupakan perusahaan yang mengalami dampak terbesar.
Baca Juga: PHK Massal Menerpa Microsoft Corp. 10.000 Karyawan Segera Dipecat
"Jurnalisme telah berada di bawah tekanan untuk waktu yang lama, dan sejumlah perusahaan tampaknya berpikir ini adalah waktu yang tepat untuk mengurangi biaya tenaga kerja mereka - merugikan jurnalis dan jurnalisme," kata Writers Guild of America, East dalam sebuah pernyataan kepada AFP.
Mengutip The Guardian, perusahaan lain yang sebelumnya telah memberhentikan karyawan termasuk Outside Inc, startup berita video The Recount, Washington Post – yang merumahkan seluruh staf majalah Sunday – dan Protocol, publikasi yang berfokus pada teknologi. Sementara, NBCUniversal (perusahaan induk dari NBC News dan MSNBC), dan Disney (yang memiliki ABC News), keduanya memberikan sinyak akan melakukan PHK dalam waktu dekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News