kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Medco Energi Buka Suara Soal Kabar Ketertarikannya Masuk Proyek Blok Masela


Jumat, 23 September 2022 / 06:30 WIB
Medco Energi Buka Suara Soal Kabar Ketertarikannya Masuk Proyek Blok Masela

Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) buka suara soal kabar kemungkinan masuknya perusahaan minyak dan gas (migas) tersebut ke dalam proyek Blok Masela.

Menanggapi kabar tersebut, Vice President Corporate Planning & Investor Relations Medco Energi Internasional, Myrta Sri Utami mengatakan, Medco selalu melihat peluang yang ada di pasar.

“Potensi akuisisi akan dikaji secara menyeluruh dari semua sisi, khususnya mengenai keekonomian dan resikonya agar sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Perusahaan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (22/9).

Blok Masela terletak di  Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Laporan Tahunan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Tahun 2020 menyebutkan,  proyek pengembangan Lapangan Gas - Abadi itu memiliki cadangan terbukti mencapai 18,5 triliun kaki kubik (Tcf) dan 225 juta barel kondensat. 

Baca Juga: Menteri ESDM Sebut Medco Pertimbangkan Beli 10% PI Shell di Masela

Dengan proyeksi produksi gas alam cairnya alias  liquefied natural gas (LNG) yang sebesar  9,5 juta  ton per tahun (mtpa),  gas pipa 150 juta kaki kubik per hari (mmscfd),dan kondensat 35.000 barel per hari (bcpd), proyek lapangan gas abadi Masela masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional.

Blok Masela dioperatori oleh Inpex Masela Ltd dengan porsi hak partisipasi atau participating interest (PI) sebesar 65%. Sebanyak 35% hak partisipasi dipegang oleh Shell Upstream Overseas Services Limited (Shell) selaku partner Inpex saat tulisan ini dibuat. 

Namun, belakangan Shell telah mengumumkan rencananya untuk mundur dari Blok Masela pada pertengahan 2020 lalu. Proses pencarian calon mitra Inpex pengganti Shell di Blok Masela masih berlangsung, saat tulisan ini dibuat.

Nama Medco sebagai calon kontraktor potensial dalam pengembangan Blok Masela mencuat Rabu (21/9) lalu. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengungkapkan, Medco mempertimbangkan untuk membeli 10% participating interest di Blok Masela.

“Medco konsider 10%, tetapi dari pemerintah sih mau saja tergantung dari konsorsium saja maunya bagaimana, kan ada 35% nih,” jelasnya di JCC Senayan, Rabu (21/9) sebagaimana telah diberitakan Kontan.co.id sebelumnya.

 

Sedikit informasi, mengutip Laporan Tahunan SKK Migas, kemajuan/progres penyusunan Front End Engineering Design (FEED) Blok Masela baru mencapai 6,04% dari target 99,65% per akhir tahun 2021. 

Perlambatan kegiatan dan realisasi yang rendah tersebut, menurut Laporan Tahunan SKK Migas Tahun 2021, disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya yakni persiapan penyusunan dokumen AMDAL dan survei Metocean serta beberapa survei lainnya yang tertunda oleh Pandemi Covid-19, juga rencana keluarnya Shell sebagai partner di Wilayah Kerja (WK) Masela.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×