kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih sepinya tender proyek-proyek baru menjadi tantangan Jaya Konstruksi (JKON)


Rabu, 23 Juni 2021 / 08:45 WIB
Masih sepinya tender proyek-proyek baru menjadi tantangan Jaya Konstruksi (JKON)

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Asal tahu saja, pada tahun lalu JKON meraih pendapatan usaha senilai Rp 3,01 triliun. Anjlok 44,9% dibandingkan pendapatan usaha tahun 2019 yang senilai Rp 5,47 triliun. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk JKON juga merosot 73,4% dari Rp 199,1 miliar menjadi Rp 53 miliar.

Dari sektor pendapatan usaha, kontribusi terbesar tahun lalu berasal dari segmen konstruksi senilai Rp 1,02 triliun (34,1%), disusul oleh segmen bisnis aspal senilai Rp 922 miliar atau memberikan kontribusi 30,6%. Sisanya berasal dari pendapatan manufaktur beton (16,6%), gas (10,6%), holding equipment (2,3%) dan pendapatan jasa lainnya (6,5%).

Hingga kuartal pertama 2021, JKON mengempit pendapatan usaha sebesar Rp 564,95 miliar atau turun 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jasa konstruksi masih mendominasi pendapatan JKON dengan nilai Rp 229, 87 miliar atau 40,68% dari pendapatan, disusul aspal sebesar Rp 119,15 miliar (21%).

 

Selain bidang-bidang usaha tersebut, pada awal tahun ini JKON pun telah membentuk usaha patungan di sektor pengelolaan air bersih. Bekerjasama dengan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Tirta Gemah Ripah (TGR), JKON membentuk perusahaan patungan bernama PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur.

Okky menjelaskan, awalnya JKON memiliki saham di perusahaan patungan tersebut sebanyak 60%, lalu WIKA 30% dan TGR 10%. Namun dengan investasi jumbo yang dibutuhkan senilai Rp 1,67 triliun, JKON pun melakukan kalkulasi ulang, dan saat ini hanya memegang saham sebanyak 10%.

Sehingga saham mayoritas konsorsium tersebut menjadi milik WIKA dengan porsi 80% dan TGR masih memegang 10%. "Kami mengukur kemampuan, (investasi) proyek ini cukup besar," ujar Okky.

Proyek pengelolaan air bersih tersebut sedang menyelesaikan perizinan yang diperlukan dan segera dimulai. Okky memproyeksikan, kontribusi pendapatan dari segmen usaha pengelolaan air bersih ini baru bisa dirasakan pada tiga sampai empat tahun ke depan.

Selanjutnya: Wijaya Karya (WIKA) membentuk usaha patungan di bidang penyediaan air minum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×