kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Libatkan 5.000 prajurit, Jepang-AS mulai gelar latihan militer bersama


Senin, 07 Desember 2020 / 21:45 WIB
Libatkan 5.000 prajurit, Jepang-AS mulai gelar latihan militer bersama

Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Bertempat di wilayah Barat Laut Tokyo, Pasukan Bela Diri Darat Jepang (GSDF) dan militer Amerika Serikat (AS), Senin (7/12), resmi memulai latihan militer bersama berskala besar. Latihan gabungan ini merupakan respons atas agresivitas China di Laut China Selatan.

Kementerian Pertahanan Jepang megatakan, latihan kali ini dibagi menjadi dua jenis: "Yama Sakura" di Prefektur Kumamoto dan "Forest Light" di Prefektur Niigata serta Gunma.

Keduanya berfokus pada skenario di mana Jepang dan AS mengambil tindakan balasan terhadap serangan di pulau-pulau terpencil oleh musuh.

Dikutip dari Kyodo, sesi Yama Sakura dilakukan hingga 15 Desember mendatang, melibatkan sekitar 4.000 prajurit GSDF dan 1.000 prajurit dari militer AS. Sejumlah prajurit lain dari wilayah yang jauh juga akan ikut bergabung secara online.

Baca Juga: Hari ini dalam sejarah: Pearl Harbor dibombardir Jepang

Sejak pertama kali melakukan latihan militer bersama, ini adalah salah satu latihan skala terbesar yang dilakukan oleh GSDF dan Angkatan Darat AS.

Dari wilayah lain, sesi latihan Forest Light akan dijalankan hingga 18 Desember. Dalam sesi ini, GSDF dan Korps Marinir AS mengerahkan helikopter CH-47 dan MV-22 yang merupakan varian dari pesawat tilt-rotor Osprey.

Latihan Forest Light yang dilakukan setiap setengah tahun tersebut menerapkan konsep yang secara resmi dibahas pada 2018, yang dikenal sebagai Operasi Pangkalan Lanjutan Ekspedisi atau EABO.

"Kami terlibat dalam berbagai pelatihan dalam interoperabilitas kami. Kami benar-benar sedang mengembangkan kemampuan untuk merebut dan mempertahankan medan maritim utama," ungkap Letkol Neil Berry, Komandan Batalyon ke-3 Marinir AS.

Baca Juga: Ramaikan Laut China Selatan, Inggris segera kirim kapal induk ke Jepang

Sang komandan juga berharap, latihan militer Jepang-AS ini mampu memberikan kepercayaan diri terhadap semua mitra dan sekutu yang ada di kawasan sekitar.

"Kami siap untuk berdiri bahu membahu di wilayah ini melawan musuh apa pun yang muncul," tegas Berry.

Merespons agresivitas China di Laut China Selatan

Latihan militer Jepang-AS ini dilakukan setelah Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan Komandan Korps Marinir AS Jenderal David Berger mengecam kehadiran China yang makin intens di kawasan Indo-Pasifik dalam pertemuan mereka di Tokyo bulan lalu.

Dua negara yang telah lama bersekutu ini sama-sama merasa bahwa upaya sepihak Beijing untuk mengubah status quo di Laut Cina Timur dan Laut China Selatan melalui kekerasan dan tindakan koersif adalah hal yang salah.

Bagi Jepang, aktivitas China semakin meresahkan sejak secara rutin mengirim kapal militernya ke perairan dekat Kepulauan Senkaku, atau oleh China disebut Diaoyu. Kepulauan ini sekarang dikelola oleh Jepang, namun diklaim juga oleh China sebagai wilayahnya.

Selanjutnya: Jenderal AS: Kita butuh revolusi teknologi untuk bisa kalahkan China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×