kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lebih Elok Lansia Tidak Keluar Rumah Dulu Selama Sebulan ke Depan


Senin, 07 Februari 2022 / 10:00 WIB
Lebih Elok Lansia Tidak Keluar Rumah Dulu Selama Sebulan ke Depan

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Orang dengan usia lanjut atau lansia yang berusia di atas 60 tahun, belum melakukan vaksinasi, dan memiliki komorbid diminta untuk tidak keluar rumah dalam dua minggu hingga sebulan ke depan. 

Hal itu diperlukan guna mencegah penyebaran Covid-19 di tengah merebaknya varian Omicron saat ini. 

"Saya usul dua minggu sampai sebulan ke depan untuk orang-orang yang saya sebut tadi, kriteria 60 tahun ke atas, eloknya tinggal di rumah dahulu, sementara," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat secara virtual menghadiri Harlah Ke-96 NU di NTT seperti dilansir dari Antara, Minggu (6/2/2022). 

Luhut yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) mengungkapkan saat ini kasus Covid-19 meningkat. 

Baca Juga: Tak Ada Pengetatan kendati Omicron Mengalami Lonjakan

Namun, dia meminta masyarakat tidak perlu panik lantaran data pemerintah menunjukkan bahwa perawatan akibat varian baru itu relatif singkat. 

"Buat teman-teman yang umurnya 60 tahun ke atas dan belum divaksin serta punya komorbid, saya sarankan jangan keluar dari rumah," kata Luhut yang kini tercatat berusia 74 tahun ini.  

Pesan tersebut ditegaskannya lantaran jumlah kasus meninggal akibat Covid-19 umumnya merupakan orang-orang yang belum divaksin lengkap, berusia di atas 60 tahun dan memiliki komorbid. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 Semakin Melonjak, Pemerintah Pantau Tingkat Keterisian Tempat Tidur RS

Koordinator PPKM Jawa Bali itu pun berpesan agar seluruh elemen masyarakat, termasuk warga NU, untuk segera melakukan vaksinasi. 

Luhut juga meminta agar masyarakat tidak menganggap enteng varian Omicron karena gejalanya yang ringan dan perawatannya yang singkat. 

"Akan tetapi, tidak boleh nganggap enteng Omicron karena virus ini juga bisa merusak tubuh kita," katanya. 

Bahaya omricon menurut Luhut 

Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan kepada masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19 dengan dosis lengkap. Saran Luhut ini tentu ada alasan. 

Kasus virus varian Omicron meski bergejala ringan justru bisa menyebabkan kematian lantaran virus ini menyerang kepada masyarakat yang tidak melengkapi vaksinasi, tidak melakukan vaksin sama sekali, komorbid, serta lanjut usia. 

"Jadi Anda yang belum divaksin, Anda sasaran cukup hebat dari Omicron ini. Jadi kalau terjadi apa-apa dengan ini, Anda sendiri yang bertanggung jawab dengan diri sendiri," katanya. 
Sementara itu, kasus kematian harian akibat virus varian Omicron di Jawa dan Bali kata Luhut, juga meningkat yang didorong oleh penyebaran dari DKI Jakarta. 

Sedangkan di wilayah lain luar Pulau Jawa Bali, kasus kematian masih dalam keadaan yang cukup rendah. 

Baca Juga: Sabtu (5/2) Pemerintah Putuskan Penyesuaian Level PPKM, Daerah Mana Saja Naik Level?

Luhut menyebutkan, berdasarkan data yang ia terima, dari 27 pasien yang mengalami gejala berat atau sedang 59 persen di antaranya memiliki komorbid atau riwayat penyakit bawaan. 

"Jadi saya minta, teman-teman yang punya komorbid hati-hati. 30 persen lansia, jadi kalau umur seperti saya harus super hati-hati. Dan 63 persen belum vaksin lengkap," pesan Luhut. 

Untuk itu, pemerintah terus mengimbau kepada masyarakat agar segera melengkapi vaksinasi. Begitu pula dengan masyarakat yang telah mendapatkan tiket booster dianjurkan segera mendatangi gerai-gerai vaksin yang telah disiapkan pemerintah. 

Baca Juga: Respon Tren Kenaikan Kasus Covid-19, Pemerintah Monitor BOR Rumah Sakit

Sementara itu, Luhut mengatakan, tingkat rawat inap dari kasus varian Omicron di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Israel sepertiga kali lebih rendah dari Delta. 

Namun, jumlah rawat inap di negara tersebut jauh lebih tinggi dikarenakan jumlah kasus di negara tersebut meningkat hingga lebih dari tiga kali dibandingkan Delta. 

(Penulis: Ade Irma Junita, Ade Miranti Karunia | Editor: Kliwon, Aprillia Ika)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut Minta Lansia Tidak Keluar Rumah Sebulan ke Depan"
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Idris

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×