kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lava mulai berguguran dari Gunung Merapi yang akan meletus


Senin, 09 November 2020 / 18:35 WIB
Lava mulai berguguran dari Gunung Merapi yang akan meletus

Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Yogyakarta. Gunung Merapi akan meletus. Lava mulai berjatuhan dari puncak Gunung Merapi.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat terjadi guguran lava pada Minggu (08/11/2020) pukul 12.50 WIB di Gunung Merapi yang akan meletus. Jarak luncur guguran 3.000 meter dan mengarah ke arah Barat. Guguran ini tidak disertai dengan awan panas.

Di dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 8 November 2020 pukul 12.00 WIB - 18.00 WIB tercatat sekali terjadi guguran lava mengarah ke Barat. "Teramati guguran dengan jarak luncur 3.000 meter mengarah ke Barat," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida, Minggu (08/11/2020) malam.

"Kejadian guguran seperti ini biasa terjadi. Apalagi saat ada kenaikan aktivitas Gunung Merapi seperti sekarang ini," tegasnya.

Dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 8 November 2020 pukul 12.00 WIB - 18.00 WIB, BPPTKG Yogyakarta mencatat kegempaan guguran sebanyak 11 kali dengan Amplitudo, 4-55 mm, durasi 12.8-113.1 detik. Hembusan sebanyak 26 kali dengan Amplitudo 3-12 mm, durasi 11.1-23.6 detik.

Baca juga: Promo Tupperware November 2020, ada Warmie Set, Bentoholic Set, Tumbler, Modular Bowl

Kemudian Hybrid/Fase sebanyak 87 kali dengan Amplitudo 3-30 mm, S-P 0.3-0.5 detik, durasi 5-12.8 detik. Juga terjadi Vulkanik Dangkal 6 kali, dengan Amplitudo 46-75 mm, durasi 18-43.2 detik.

Potensi awan panas

Potensi ancaman bahaya masih berupa guguran lava, lontaran material vulkanik dari erupsi eksplosif, serta awan panas, sejauh maksimal 5 km dari puncak Gunung Merapi. Sampai saat ini status Gunung Merapi ditetapkan Siaga (Level III).

Selain itu rekomendasi BPPTKG Yogyakarta agar penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III untuk dihentikan. Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Pasalnya, dalam kondisi saat ini Gunung Merapi bisa meletus kapan saja. Sebelumnya, BPPTKG Yogyakarta pada akhir Oktober 2020 memprediksi Gunung Merapi akan meletus lagi dalam waktu dekat. Gunung Merapi memang salah satu gunung berapi teraktiv di Indonesia yang sering meletus.

BPPTKG menyebut erupsi Gunung Merapi selanjutnya semakin dekat. Pernyataan itu dilontarkan berdasarkan pengamatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang meningkat secara kegempaan dan deformasi atau perubahan bentuk gunung.

Baca juga: Harga Rp 200-an juta, lelang rumah sitaan bank, lokasi di Tangerang

Pada saat itu, secara rata-rata, setiap hari terjadi enam kali gempa gempa dangkal, 23 kali gempa dangkal, dan deformasi sebesar 2 sentimeter. Namun, letusan Gunung Merapi dalam waktu dekat diperkirakan tidak sebesar yang terjadi pada 2010.

Sebagai informasi, Gunung Merapi meletus mulai November hingga Desember 2010. Lebih dari 300.000 orang mengungsi dan sedikitnya 353 orang tewas akibat Gunung Merapi Meletus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Guguran Lava Kembali Terjadi di Gunung Merapi, Sejauh 3.000 Meter ke Barat",


Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma
Editor : Aprillia Ika

Selanjutnya: Gunung Merapi akan meletus, BNPB minta pemda dan BPBD siapkan ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

×