Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Sebuah laporan rahasia Amerika Serikat memberi sinyal ancaman serius terhadap dominasi militer Washington di Asia-Pasifik. Dokumen internal Pentagon memperkirakan militer AS berpotensi kalah telak jika terlibat langsung dalam perang terbuka antara China dan Taiwan.
Laporan yang dikenal sebagai Overmatch Brief itu diungkap oleh *The New York Times* pada Senin (8/12/2025). Dokumen tersebut merangkum hasil simulasi perang yang menunjukkan bahwa China mampu melumpuhkan kekuatan utama AS hanya dalam fase awal konflik.
Seorang pejabat senior pemerintahan Presiden Joe Biden bahkan dilaporkan terlihat pucat pasi ketika menerima paparan hasil simulasi tersebut.
Baca Juga: Ada 18.633 Pengaduan Pinjol Ilegal, Cek Daftar Fintech Legal Berizin OJK Des 2025
Serangan China Disebut Terjadi Terlalu Cepat
Dalam simulasi, China digambarkan mampu menonaktifkan pesawat tempur AS, kapal perang utama, hingga jaringan satelit dalam waktu sangat singkat. Serangan tersebut terjadi begitu cepat sehingga Washington belum sempat mengerahkan kekuatan penuh ke kawasan konflik.
Laporan yang disusun Kantor Penilaian Jaringan Pentagon menilai bahwa ketergantungan AS pada sistem senjata mahal dan kompleks justru menjadi titik lemah utama.
Sebaliknya, China dinilai mengandalkan strategi persenjataan yang lebih murah, cepat diproduksi, dan semakin presisi, sehingga mampu menekan keunggulan teknologi Amerika Serikat.
Tonton: Lawan Putusan MK, Kapolri Bikin Aturan Baru Polisi Bisa Isi Jabatan Sipil
Beijing Kuasai Senjata Penentu Awal Perang
Dokumen Overmatch menyebut China telah mengembangkan kemampuan untuk menetralkan aset intelijen dan komando AS pada menit-menit pertama pertempuran. Hal ini membuat sistem pertahanan dan koordinasi militer AS berisiko lumpuh sejak awal konflik.
Temuan tersebut muncul hanya beberapa hari setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, memperingatkan Washington agar menangani isu Taiwan dengan sangat hati-hati.
Modernisasi militer China selama dua dekade terakhir dinilai telah menghasilkan rudal presisi jarak jauh, pesawat tempur generasi baru, kapal perang besar, serta kemampuan antariksa canggih.
China diperkirakan kini memiliki sekitar 600 senjata hipersonik, yang melaju lima kali kecepatan suara dan sangat sulit dicegat sistem pertahanan AS.
Seorang pejabat keamanan nasional AS yang mengikuti pengarahan pada 2021 mengaku terkejut karena hampir setiap strategi Amerika kini memiliki “lapisan tandingan” dari China.
Baca Juga: Lolos/Tidak Seleksi Administrasi PPPK BGN 2025? Cek Pengumuman dan Cara Sanggah
Kapal Induk AS Dinilai Tak Lagi Aman
Simulasi perang juga menyoroti kerentanan USS Gerald R. Ford, kapal induk terbaru Angkatan Laut AS senilai 13 miliar dolar AS. Kapal tersebut disebut tetap tidak mampu bertahan dari serangan rudal China.
Platform senjata mahal yang efektif melawan negara dengan kekuatan militer lebih lemah justru dinilai sangat rentan terhadap serangan modern Beijing.
Laporan ini menarik pelajaran dari perang Ukraina, yang menunjukkan bahwa senjata modern Barat memiliki kelemahan yang dapat dieksploitasi lawan dengan biaya lebih rendah.
Masalah AS tidak berhenti pada teknologi. Pentagon menilai Washington kehilangan kapasitas industri untuk memproduksi senjata dan amunisi dalam jumlah besar secara cepat.
Ketergantungan pada senjata mahal membuat AS kalah cepat dari China dan Rusia dalam skala produksi dan inovasi. Kondisi ini diperburuk oleh menipisnya stok senjata akibat bantuan militer ke Ukraina dan Israel.
Baca Juga: Pengumuman Administrasi PPPK BGN 2025 di Sscasn.bkn.go.id, Ini Cara Sanggahnya
Taiwan Jadi Titik Panas Konflik
Ketegangan militer ini berpusat pada Taiwan, pulau berpenduduk 23 juta jiwa yang diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya. Beijing menegaskan penyatuan kembali dapat dilakukan dengan kekerasan jika perlu.
Sebaliknya, Taiwan menyatakan dirinya negara berdaulat dan masa depannya hanya bisa ditentukan oleh rakyatnya sendiri.
Penilaian intelijen Barat memperkirakan potensi invasi China dapat terjadi sekitar tahun 2027, sejalan dengan target modernisasi militer Presiden Xi Jinping.
Dokumen Overmatch mencatat bahwa dalam banyak simulasi, kapal induk AS hampir selalu gagal bertahan sebelum mencapai perairan Taiwan.
Sejumlah pejabat AS, termasuk mantan Menteri Keamanan Dalam Negeri Pete Hegseth, bahkan secara terbuka menyebut bahwa dalam permainan perang Pentagon melawan China, AS hampir selalu kalah.
Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan juga memperingatkan bahwa AS bisa kehabisan amunisi penting dengan sangat cepat jika perang besar dengan China benar-benar pecah.
Penilaian internal Pentagon menyimpulkan bahwa China kini unggul di hampir seluruh kategori rudal jelajah dan balistik, meskipun jumlah ICBM kedua negara relatif setara, sekitar 400 unit.
Sumber: https://www.kompas.com/tren/read/2025/12/12/110000065/laporan-rahasia--as-bakal-kalah-telak-jika-perang-terbuka-dengan-china-ini?page=all#page2.
Selanjutnya: 6 Ide Kado Natal Romantis Bagi yang Merayakan Natal Bareng Pasangan
Menarik Dibaca: 6 Ide Kado Natal Romantis Bagi yang Merayakan Natal Bareng Pasangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













