kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lapangan Merakes akan berkontribusi perpanjangan umur operasi kilang LNG Bontang


Rabu, 09 Juni 2021 / 06:00 WIB
Lapangan Merakes akan berkontribusi perpanjangan umur operasi kilang LNG Bontang

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan proyek pengembangan Lapangan Merakes di Wilayah Kerja (WK) East Sepinggan pada Selasa (8/6).

Proyek dengan investasi US$ 1,3 miliar yang berlokasi di Selat Makassar ini, telah mengalirkan produksi pertamanya pada April 2021 lalu.  Hasil dari proyek ini diperkirakan akan menambah produksi gas nasional sebesar 368 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada saat puncak produksi.

Proyek pengembangan Merakes dilaksanakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Eni East Sepinggan Ltd. sebagai operator wilayah kerja tersebut.

Proyek ini merupakan pengembangan lapangan gas laut dalam di lepas pantai Kutai Basin dengan ke dalam air kurang lebih 1.500m dan meraih rekor tie-back bawah laut terpanjang dari fasilitas induknya (> 40km).

Baca Juga: ENI temukan cadangan migas di Wilayah Kerja West Ganal

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pengembangan Lapangan Merakes ini mendukung peningkatan produksi sehingga dapat mendukung pemenuhan gas dalam negeri.

"Produksi Lapangan Merakes akan berkontribusi perpanjangan umur operasi kilang LNG Bontang. Gas dari Lapangan Merakes dan Jangkrik juga disalurkan melalui pipa gas untuk kebutuhan dalam negeri sebesar 117 MMSCFD," jelasnya saat peresmian proyek pengembangan Lapangan Merakes, Selasa (8/6).

Menteri Arifin juga menyampaikan bahwa gas bumi merupakan salah satu sumber energi yang mempunyai peranan penting dalam mewujudkan ketahanan energi di tanah air.

Saat ini, porsi gas bumi dalam bauran energi nasional sekitar 19% dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, ditargetkan meningkat menjadi 22% pada tahun 2025.

“Sekali lagi saya mengucapkan selamat kepada SKK Migas dan ENI Indonesia beserta PHE dan Neptute Energy atas keberhasilan produksi gas di Lapangan Merakes ini,” ujar Arifin.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sempat mengakibatkan pembangunan proyek Merakes terhenti sehingga mengalami kemunduran.

Baca Juga: Proyek lapangan Merakes berhasil mengalirkan produksi pertamanya

Namun apresiasi tinggi diberikan kepada ENI yang telah dapat mengawal 8,6 juta jam kerja tanpa adanya fatality. “Kami sebagai insan hulu migas layak berbangga, karena yang telah kita lalui itu bukanlah pekerjaan mudah,” kata Dwi.

Dampak pandemi Covid-19 ternyata lebih dalam dari perkiraan awal. Namun membaiknya harga minyak dunia yang lebih cepat dari perkiraan, bahkan pada minggu ini sempat berada di kisaran US$ 70 per barrel, diharapkan menjadi angin segar bagi keberlangsungan upaya meningkatkan investasi hulu migas.

“Tentu saja, tantangan akan selalu ada, oleh karena itu mari bergandeng tangan agar dapat melalui masa sulit ini bersama-sama demi tercapainya visi bersama Indonesia di tahun 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barrel dan gas 12 BSCFD,” kata Dwi.

Catatan penting dari pengembangan Lapangan Merakes adalah kemampuan Sinergi untuk meningkatkan keekonomian lapangan.

Hal ini sangat perlu untuk terus ditingkatkan ke depan karena potensi yang masih cukup besar dari WK East Sepinggan, Muara Bakau ataupun WK-WK lainnya di sekitar fasilitas FPU Jangkrik untuk menjaga tingkat produksi gas di area Kalimantan Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×