kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Laba Asuransi Umum Tumbuh Positif pada Semester I, Ini Penopangnya


Kamis, 03 Agustus 2023 / 09:05 WIB
Laba Asuransi Umum Tumbuh Positif pada Semester I, Ini Penopangnya

Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi umum Tanah Air berhasil meraup untung di paruh pertama atau semester I 2023. Hal ini terlihat dari kinerja laba asuransi umum yang merangkak naik.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) laba asuransi umum naik sebesar 19,58% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 4,08 triliun di semester I 2023, dibandingkan semester I 2022 yang senilai Rp 3,41 triliun.

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan menyatakan bahwa meningkatnya kinerja laba tersebut ditopang oleh hasil investasi yang mampu memberikan return yang menggiurkan, sekitar 6% sampai 6,5%.

“Kalau kita lihat dari statistik semester I 2023 masih di dominasi peningkatan laba kita itu masih ter-generate dari hasil investasi. Investasi kemarin juga didasari dari regulator ke kita untuk memperbaiki struktur supaya hasil underwriting bisa men-generate laba dan menutup biaya operasional (opex),” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (2/8).

Baca Juga: Perlu Asuransi Tambahan untuk Melengkapi BPJS, Simak Cara Memilih

Memang dari catatan OJK, kinerja investasi asuransi umum mengalami kenaikan sebesar 8,37% YoY menjadi Rp 2,49 triliun di semester I 2023, dibandingkan semester I 2022 yang sebesar Rp 2,06 triliun.

Selain investasi, peningkatan laba asuransi umum juga ditopang oleh meningkatnya pendapatan premi sebesar 7,01% menjadi Rp 48,96 triliun di semester I-2023, dibandingkan semester I-2022 yang senilai Rp 45,23 triliun.

Budi mengungkapkan, meningkatnya pendapatan premi tersebut dikontribusikan dari sektor properti dan kendaraan bermotor. Sayangnya, Budi tak menyebutkan berapa besaran dari masing-masing sektor tersebut.

Menurutnya, saat ini belum ada regulasi tentang biaya akuisisi dan lain-lain, maka dari itu laba industri asuransi umum masih didorong oleh hasil investasi.

“Kalau tumbuh sih saya yakin masih tetap tumbuh, atasnya (top line/premi) tumbuh. Tapi kalau bawahnya (bottom line/laba) kita harap dari hasil underwriting, karena regulasinya belum ada kami masih berpegang dari hasil investasi,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyebutkan permodalan di sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB) masih terjaga misalnya asuransi umum mencatatkan Risk Based Capital (RBC) di atas treshold, sebesar 314,08% di Juni 2023.

Kinerja laba pemain asuransi umum

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk atau Tugu Insurance (TUGU) misalnya, mencatat peningkatan laba sebesar 360% YoY menjadi Rp 1,03 triliun di semester I 2023, dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 225,38 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, dari sisi pendapatan, TUGU Insurance berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 18,72% menjadi Rp 1,73 triliun di Juni 2023, dibandingkan Juni 2022 yang senilai Rp 1,46 triliun.

Baca Juga: Indonesia Re Catat Penurunan Beban Klaim di Kuartal I 2023

Pendapatan TUGU disokong oleh meningkatnya premi bruto sebesar 5,49% menjadi Rp 3,72 triliun di Juni 2023, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,52 triliun.

Sementara itu, beban Tugu Insurance tampak merosot tajam mencapai 64,57% menjadi Rp 426,44 miliar di semester I-2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,20 triliun.

Penurunan total beban tersebut dikontribusi dari nilai klaim bruto TUGU yang meningkat 32,77% menjadi Rp 1,49 triliun di semester I-2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,12 triliun.

Sementara itu, tidak semua perusahaan asuransi umum mencatatkan kinerja positif ada pula yang mengalami penurunan.

PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA) diketahui membukukan pelemahan kinerja pada semester I-2023. Pasalnya, laba ABDA tercatat merosot 43,84% YoY menjadi Rp 37,82 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 67,35 miliar.

Tren penurunan laba ABDA didorong oleh jumlah beban yang meningkat 11,33% menjadi Rp 362,45 miliar pada Juni 2023 dari posisi sebelumnya Rp 325,55 miliar. Adapun peningkatan beban tersebut disumbang dari beban komisi bersih yang menebal 29,28% menjadi Rp 46,16 miliar per Juni 2023 dari Rp 35,70 miliar pada Juni 2022.

Namun, nilai klaim bruto ABDA tercatat menurun sebesar 5,78% menjadi Rp 130 miliar di semester I 2023, dibandingkan semester I 2022 senilai Rp 138,93 miliar.

Kendati demikian, bila dilihat dari sisi top line ABDA terpantau mengalami perbaikan. Jumlah pendapatan ABDA tercatat naik tipis 0,56% menjadi Rp 411,18 miliar di Juni 2023 dari Rp 408 90 miliar di Juni 2022.

Peningkatan pendapatan tersebut salah satunya didorong oleh peningkatan nilai premi bruto 28,98% menjadi Rp 426,33 miliar pada Juni 2023 dari Rp 330,55 miliar pada Juni 2022.

Di samping itu, hasil investasi juga terpantau naik 29,10% menjadi Rp 78,98 miliar sepanjang semester I-2023 dari Rp 61,16 miliar pada semester I-2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×