Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Satria Aji Imawan pun berkomentar senada. Menurutnya kehadiran Holding Ultra Mikro melalui integrasi ekosistem yang dimiliki BRI, Pegadaian dan PNM, tidak hanya bermanfaat bagi segmen UMKM dan usaha ultra mikro.
Namun, kehadiran holding juga akan menjadi langkah efektif dalam menstimulus kinerja ekonomi masyarakat bawah secara umum. Dia menyebut langkah holding yang diinisiasi Kementerian BUMN ini akan mampu menekan kesenjangan ekonomi nasional khususnya di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Membandingkan realisasi penyaluran KUR perbankan pada semester I 2021
Dia menjelaskan kinerja ekonomi nasional masih cukup berat pada masa pandemi tahun ini. Hal itu berdampak pada semakin lebarnya kesenjangan ekonomi.
"Holding Ultra Mikro [langkah] baik dalam mengarahkan peningkatan kinerja usaha masyarakat kecil dan akan mampu menurunkan gap kesenjangan," katanya.
Seperti diketahui, Holding Ultra Mikro terus dipersiapkan pembentukannya menyusul langkah BRI menggelar RUPSLB pada Kamis (22/07) dalam rangka aksi korporasi rights issue.
BRI mendapatkan persetujuan rights issue dari mayoritas pemegang saham dengan mekanisme Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).
Melalui PMHMETD pemerintah akan menyetorkan seluruh saham Seri B miliknya dalam Pegadaian dan PNM kepada BRI melalui mekanisme inbreng. Dana hasil dari aksi korporasi itu di antaranya akan dimanfaatkan oleh BRI untuk pembentukan holding tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News