kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit UMKM bisa bertambah Rp 280 triliun pada 2024 berkat adanya holding ultra mikro


Senin, 02 Agustus 2021 / 17:05 WIB
Kredit UMKM bisa bertambah Rp 280 triliun pada 2024 berkat adanya holding ultra mikro

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan hadirnya holding Ultra Mikro akan mendorong penyaluran kredit di segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) termasuk usaha ultra mikro.

Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia (BI) Yunita Resmi Sari menyebut kredit UMKM bisa bertambah Rp280 triliun pada 2024 dengan kehadiran holding itu.

Dia memproyeksikan, sinergi ketiga BUMN yang dikenal fokus dalam pemberdayaan usaha wong cilik itu melalui holding, akan menambah jumlah pelaku UMKM skala ultra mikro yang rata-rata plafon kreditnya di kisaran Rp10 juta.

BI memproyeksikan ada penambahan baki debet kredit UMKM senilai Rp280 triliun pada 2024. Kehadiran holding pun diperkirakan akan menambah setidaknya 4% rasio kredit UMKM perbankan nasional.

Baca Juga: Kontribusi anak usaha industri perbankan tergerus akibat pandemi

"Dengan pencapaian rasio kredit UMKM per Juni 2021 sebesar 20,51%, maka penambahan debitur ultra mikro sebanyak 28 juta debitur diperkirakan akan meningkatkan rasio kredit UMKM hingga 24,5% pada 2024," katanya dalam pernyataan resmi pada Senin (2/8).

BI mencatat pada Juni 2021 baki debet kredit UMKM mencapai Rp1.107,6 triliun. Jumlah tersebut bertumbuh sekitar 2,1% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1.084,3 triliun.

Porsi kredit UMKM pada Juni 2021 tersebut mencapai 19,62% terhadap total kredit perbankan. Sedangkan pada Juni tahun lalu porsinya sekitar 19,30%.

Yunita menjelaskan, pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) merupakan salah satu program untuk mendorong inklusi keuangan pelaku usaha wong cilik. Sinergi ini dinilai akan semakin meningkatkan suplai pendanaan yang lebih terfokus sekaligus perluasan akses usaha masyarakat kecil.



TERBARU

×