Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Menurut Herwid, sapaan akrab Dirut Bank Panin ini pihaknya akan lebih gencar mendorong ekspansi kredit khususnya pada segmen komersial. Hanya saja, peningkatan atau permintaan kredit baru dinilai baru akan terjadi di tahun depan, bukan di akhir 2020.
Adapun, bank bersandi bursa PNBN ini optimis kredit akan membaik setelah sempat terkontraksi. Perseroan meramal kredit bisa tumbuh di kisaran 3%-4% tahun depan.
Setali tiga uang, bank kecil pun juga berpendapat demikian. Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk Daniel Budirahayu menurutkan potensi pertumbuhan kredit bisa lebih tinggi di tahun depan. Hal ini tentunya didukung oleh tren penurunan suku bunga kredit yang bakal terjadi tahun depan.
Baca Juga: Bank BJB targetkan kredit tumbuh 8%-9% di tahun 2021
"Penurunan bunga kredit tahun ini belum signifikan, karena risiko kredit masih relatif tinggi dan program relaksasi masih belum menunjukkan perbaikan," katanya. Tetapi, hal itu bisa saja berubah ke arah yang lebih positif apabila pandemi Covid-19 bisa teratasi dan tidak bertambah panjang.
Sementara itu, strategi perseroan ke depan akan lebih fokus pada kredit program dan supply chain perusahaan. Sekaligus mendorong kerjasama dengan nasabah korporasi untuk meningkatkan pembiayaan. "Kami optimis kredit Bank Ina bisa tumbuh dua digit, karena volume kredit kami masih rendah," tuturnya.
Sebagai informasi saja, kredit perbankan secara tahunan per November semakin melambat. Data BI, kredit mengalami kontraksi 1,39% yoy di bulan tersebut. Kontraksi tersebut meningkat dari bulan sebelumnya hanya minus 0,47% yoy.
Selanjutnya: Bukopin segera ganti nama menjadi Bank KB Bukopin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News