kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit konsumer pada kuartal II 2021 diperkirakan semakin membaik


Selasa, 18 Mei 2021 / 05:55 WIB
Kredit konsumer pada kuartal II 2021 diperkirakan semakin membaik

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kredit konsumer pada kuartal II 2021 ini diperkirakan akan semakin membaik dari triwulan sebelumnya sejalan dengan aktivitas ekonomi yang kian bergerak. Sementara beberapa bank di kuartal pertama tahun ini sudah berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit konsumsi ini. 

Bank-bank yang berhasil menorehkan pertumbuhan tersebut diantaranya PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Sementara beberapa bank yang mencatatkan kontraksi diantaranya PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Mandiri Tbk.

CIMB Niaga mencatat kredit konsumer tumbuh 1,6% year on year (YoY) ke level Rp 55,47 triliun. Ini ditopang Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh 5,2%, kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh 1,4%. Sedangkan kartu kredit masih kontraksi 7,3% YoY tetapi secara kuartalan penurunanya hanya 2,7%. 

Lani Darmawan, Direktur Konsumer CIMB Niaga mengatakan, perseroan menargetkan pertumbuhan positif pada segmen konsumer di kuartal II ini kecuali kartu kredit. Pertumbuhannya akan ditopang oleh KPR dan KKB.

Baca Juga: Upaya Bank Mandiri (BMRI) hadapi persaingan di era digital

"Kartu kredit tahun ini kami perkirakan masih akan negatif karena kegiatan travel masih belum normal," katanya pada KONTAN, Selasa (11/5).

Sementara BNI mencatatkan pertumbuhan kredit konsumer 6,7% YoY di kuartal I ke level Rp 90,5 triliun dengan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) 2,7% atau naik dari 2,3% pada kuartal I 2020. KPR BNI tumbuh 4,3%, kredit berbasis payroll (BNI Flexi) tumbuh 16,4%, tetapi kartu kredit masih kontraksi 6,2%. Kredit konsumsi lain-lain  naik 14,9%.

Teddy Wishadi GM Divisi Managemen Produk Konsumer BNI mengatakan, pertumbuhan kredit konsumer BNI di triwulan kedua ini diperkirakan akan membaik tetapi tumbuhnya masih single digit. 

Momentum lebaran berkontribusi untuk mendorong peningkatan penyaluran kredit fleksi BNI di bulan April namun belum terlalu  signifikan. "Ke depan BNI Fleksi masih menjadi kontributor pertumbuhan utama bagi kredit konsumer BNI," kata Teddy pada KONTAN, Senin (17/5).

Baca Juga: Bank BTN miliki 12.600 agen batara, meningkat 8% dari tahun 2020

Meskipun diperkirakan akan terus membaik, BNI akan melakukan ekspansi kredit secara selektif, termasuk kredit konsumer di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Oleh karena itu, kata Teddy, pertumbuhan kredit konsumer tahun ini tidak akan naik agresif.

BTN mencatatkan penyaluran kredit tumbuh 3,19% YoY menjadi Rp 261,34 triliun. Sebagian besar portofolio kredit bank ini merupakan KPR. KPR Subsidi masih tercatat menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan kredit BBTN dengan kenaikan sebesar 9,04% yoy menjadi Rp 122,96 triliun.

KPR non subsidi mulai menunjukkan peningkatan tipis di level 0,2% yoy menjadi Rp 80,15 triliun. 

Direktur Consumer & Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan, optimistis target kredit tumbuh 7% sampai akhir tahun masih bisa dicapai karena potensi penyaluran KPR masih besar. 

Baca Juga: Agen batara Bank Tabungan Negara (BBTN) meningkat 8% pada 2020

Sementara BCA mencatatkan kredit segmen konsumer turun 10% YoY menjadi Rp139,4 triliun. Semua kredit segmen ini masih kontraksi. KPR misalnya turun 3,4% YoY, KKB kontraksi 23,7% dan kartu kredit turun 7,8% YoY.

Bank Mandiri menorehkan kontraksi 9,4% YoY menjadi Rp 86,1 triliun. KPR bank pelat merah ini turun 0,9%, KKB turun 18,7%, kartu kredit kontraksi 16,15% YoY, dan kredit konsumer lain-lain naik 21,7% YoY.

Selanjutnya: Margin bunga bank mulai menebal seiring kenaikan kredit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×