Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) Dr. Rochelle Walensky mengatakan pada Jumat (26/2), penurunan kasus virus corona baru-baru ini mungkin terhenti.
Walensky menyebutkan, jumlah kasus virus corona di AS meningkat dalam tiga hari terakhir, dan penurunan angka rawat inap serta kematian akibat Covid-19 juga "berpotensi mendatar pada jumlah yang masih sangat tinggi".
Dia melukiskan gambaran kritis tentang keadaan pandemi saat ini di negeri uak Sam. “Segalanya renggang. Sekarang bukan waktunya untuk melonggarkan larangan," katanya kepada wartawan, seperti dikutip Reuters.
"Angka kasus, rawat inap di rumah sakit, dan kematian, semuanya tetap sangat tinggi, dan perubahan pandemi baru-baru ini harus ditanggapi dengan sangat serius," tegas Walensky.
Baca Juga: WHO: Vaksin hanyalah salah satu bagian dari puzzle, jalan masih panjang
Negara bagian dan kota di AS secara bertahap mencabut pembatasan dalam beberapa pekan terakhir. Kota New York membuka kembali ruang makan dalam ruangan awal bulan ini dan Massachusetts berencana untuk menghapus batasan kapasitas restoran mulai Maret.
Montana dan Iowa mencabut persyaratan masker di seluruh negara bagian awal bulan ini, sementara perintah kewajiban memakai masker di Dakota Utara berakhir pada Januari lalu.
Swasta bantu memerangi pandemi
Gedung Putih mendesak perusahaan pada hari Jumat untuk bergabung dalam upaya membantu memerangi pandemi dengan mewajibkan pemakaian topeng oleh karyawan dan mendidik pelanggan.
Baca Juga: 6 Tempat dengan risiko tinggi penularan virus corona menurut WHO
Menurut Andy Slavitt, Penasihat Senior di Satgas Covid-19 Gedung Putih, sejumlah perusahaan mengambil langkah-langkah untuk membantu memerangi pandemi, dan ia mendesak lebih banyak untuk bergabung.
Slavitt mengumumkan apa yang dia gambarkan sebagai kemitraan baru antara Pemerintahan Joe Biden dan organisasi bisnis terkemuka untuk memacu sektor swasta melakukan langkah-langkah memerangi pandemi.
Mulai memakai masker dan menjaga jarak untuk melindungi karyawan juga pelanggan, mempermudah karyawan untuk mendapatkan vaksinasi dengan insentif, hingga mendidik masyarakat tentang manfaat masker dan vaksin.
“Kami meminta bisnis untuk memperkuat pesan CDC tentang masker dan vaksinasi pada produk, properti, dan situs mereka,” ujar Slavitt, seperti dilansir Reuters.
Selanjutnya: 5 Gejala virus corona yang parah menurut WHO, kenali!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News