Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast, menegaskan komitmennya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan setir kanan (right-hand drive) di kawasan Asia Tenggara. Simak rincian produk dan harga mobil listrik VinFast terbaru pada November 2025.
VinFast telah membangun pabrik perakitan di Subang, Jawa Barat. Manajemen VinFast menargetkan pabrik tersebut beroperasi penuh pada Maret 2026.
Dilansir dari Kompas.co, CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, mengatakan fasilitas baru tersebut akan difokuskan untuk memenuhi permintaan pasar domestik terlebih dahulu sebelum melayani ekspor. “Base produksi kita di Indonesia memang untuk setir kanan. Jadi prioritas pertama adalah suplai lokal, tapi ke depan tidak menutup kemungkinan akan jadi basis ekspor untuk negara-negara lain yang menggunakan setir kanan,” ujar Kariyanto di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (31/10/2025).
VinFast menargetkan uji coba operasional pabrik Subang berlangsung pada Desember 2025, dengan produksi massal dimulai Maret 2026.
Baca Juga: BBM BP 92 Akhirnya Tersedia Lagi, BP-AKR Beli 100.000 Barel dari Pertamina
Fasilitas ini akan berperan penting dalam memperkuat rantai pasok, menekan biaya logistik, serta mendukung ekspor kendaraan listrik ke berbagai pasar potensial di Asia, Oseania, dan Afrika. “Kalau yang setir kirinya sudah diproduksi di Vietnam, maka Subang bisa jadi hub untuk versi setir kanan,” tambah Kariyanto.
Menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), progres pembangunan pabrik VinFast di Subang telah mencapai 77% per Agustus 2025. Total investasi yang dikucurkan mencapai Rp 3,5 triliun, dengan kapasitas produksi tahunan 50.000 unit.
Tonton: IHSG Naik Oktober: Apa Penyebabnya?
Strategi Bisnis: Fokus Pasar Domestik, Lanjut ke Ekspor
VinFast menilai kehadiran fasilitas produksi di Indonesia bukan hanya soal ekspansi, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang untuk menguasai pasar mobil listrik Asia Tenggara.  
 Langkah ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik regional. 
“Melalui pabrik Subang dan model bisnis yang adaptif, kami ingin memastikan kendaraan listrik dapat diakses lebih luas oleh masyarakat Indonesia, dan nantinya juga bisa menjadi produk ekspor kebanggaan dari Indonesia,” ujar Kariyanto.
Untuk pasar Indonesia, VinFast menawarkan skema kepemilikan fleksibel melalui sistem sewa baterai (battery subscription).  
 Model ini memungkinkan konsumen membeli kendaraan listrik dengan harga lebih terjangkau di awal, kemudian membayar biaya sewa baterai setiap bulan. 
Sebagai contoh:
 - VinFast VF3 dibanderol mulai Rp 156 juta, dengan biaya sewa baterai Rp 253.000 per bulan.  
 - VinFast VF6 varian Eco dijual Rp 335 juta, dan VF6 Plus seharga Rp 394 juta, dengan biaya sewa baterai sekitar Rp 650.000 per bulan. 
Skema ini diklaim dapat mempercepat adopsi kendaraan listrik (EV) di Indonesia, sekaligus mendorong efisiensi biaya kepemilikan jangka panjang.
Komitmen Jangka Panjang VinFast di Indonesia
Langkah VinFast membangun pabrik di Subang sekaligus menjadi sinyal kuat bagi transformasi industri otomotif nasional menuju era elektrifikasi.  
 Dengan basis produksi setir kanan, Indonesia berpotensi menjadi hub utama ekspor mobil listrik VinFast ke negara-negara seperti Australia, Malaysia, dan Afrika Selatan, yang menggunakan format setir kanan. 
Selain memperluas jangkauan global, kehadiran VinFast juga diharapkan dapat memperkuat ekosistem kendaraan listrik dalam negeri, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan daya saing industri otomotif nasional.
Baca Juga: Umrah Mandiri Diperbolehkan, Ini Cara, Syarat & Biaya Pembuatan Paspor Sebelum Umrah
Harga Mobil Listrik VinFast
VinFast telah memasarkan lima tipe mobil listrik di Indonesia. Harga termurah mobil listrik VinFast adalah Rp 152 juta untuk tipe VF 3 dengan skema berlangganan baterai. Sedangkan harga termahal adalah VF 7 Plus Rp 568 juta.
Berikut rincian harga mobil listrik baru VinFast periode November 2025 dilansir dari website diler resmi VinFast Jakarta:
- VF5 — Rp 212 juta (berlangganan baterai) / Rp 245,17 juta (termasuk baterai)
 - VF e34 — Rp 283 juta (berlangganan baterai) / Rp 312,86 juta (termasuk baterai)
 - VF 3 — Rp 152 juta (berlangganan baterai) / Rp 195 juta (termasuk baterai)
 - VF 6 Eco — Rp 308 juta (berlangganan baterai) / Rp 334,995 juta (termasuk baterai)
 - VF 6 Plus — Rp 364 juta (berlangganan baterai) / Rp 397 juta (termasuk baterai)
 - VF 7 Eco — Rp 418 juta (berlangganan baterai) / Rp 468 juta (termasuk baterai)
 - VF 7 Plus — Rp 508 juta (berlangganan baterai) / Rp 568 juta (termasuk baterai)
 
Keterangan:
- Harga OTR Jakarta
- Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Selanjutnya: Aquilius Himpun Dana US$ 1,1 Miliar untuk Dana Sekunder Properti Terbesar di Asia
Menarik Dibaca: Desain Rumah Tanpa Ribet, Ini 3 Langkah yang Bisa Anda Coba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


 
 
 
 
 
 
 









