kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.431.000   15.000   0,62%
  • USD/IDR 16.693   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.620   -80,44   -0,92%
  • KOMPAS100 1.182   -10,18   -0,85%
  • LQ45 847   -9,87   -1,15%
  • ISSI 310   -3,01   -0,96%
  • IDX30 434   -7,32   -1,66%
  • IDXHIDIV20 502   -8,12   -1,59%
  • IDX80 132   -1,25   -0,94%
  • IDXV30 137   -3,01   -2,15%
  • IDXQ30 138   -2,16   -1,54%

Korea Utara kembali serukan kaum muda untuk jauhi segala bentuk budaya asing


Senin, 19 Juli 2021 / 20:55 WIB
Korea Utara kembali serukan kaum muda untuk jauhi segala bentuk budaya asing

Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Surat kabar milik Pemerintah Korea Utara pada Minggu (18/7) kembali memberikan seruan kepada para pemuda untuk menjauh segala bentuk budaya asing.

Dilansir dari Yonhap, surat kabar Rodong Sinmun menyerukan generasi muda untuk berbicara dengan gaya bahasa sesuai dengan standar negara Korea Utara.

"Penetrasi ideologis dan budaya di bawah papan warna-warni borjuasi bahkan lebih berbahaya daripada musuh yang membawa  senjata," tulis Rodong Sinmun.

Surat kabar itu juga menyoroti keunggulan bahasa Korea Utara berdasarkan dialek Pyongyang dan menekankan perlunya kaum muda untuk menggunakannya dengan benar.

Bukan cuma bahasa, media pemerintah itu juga meminta generasi muda Korea Utara untuk mempertahankan gaya hidup nasional dalam hal pakaian, gaya rambut, musik, dan tarian.

Baca Juga: Kim Jong Un: Persahabatan militan antara Korea Utara dan China semakin kuat

Dalam artikelnya, Rodong Sinmun menuliskan, masa depan sebuah negara akan cerah jik generasi barunya memiliki ideologi dan semangat revolusioner yang kuat.

"Jika tidak, sistem sosial dan revolusi selama puluhan tahun akan musnah. Itulah pelajaran mendasar dalam sejarah gerakan sosialis dunia," tulisnya.

Setahun terakhir, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un semakin memperketat aturan kebudayaan, terutama larangan meniru budaya Korea Selatan.

Badan Intelijen Nasional Selatan melaporkan, Korea Utara memperketat larangan meniru gaya bahasa Korea Selatan, seperti menggunakan kata "oppa" untuk memanggil teman pria.

Pada Desember tahun lalu, Korea Utara memberlakukan kembali undang-undang yang memperberat hukuman atas kepemilikan video yang dibuat di Korea Selatan demi mencegah masuknya budaya luar yang dapat memengaruhi ideologi rakyatnya.

Selanjutnya: Korea Utara diprediksi akan memasuki masa paceklik parah mulai Agustus 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

×