kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kim Jong Un: Persahabatan militan antara Korea Utara dan China semakin kuat


Senin, 12 Juli 2021 / 12:45 WIB
Kim Jong Un: Persahabatan militan antara Korea Utara dan China semakin kuat
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping selama kunjungan Xi di Pyongyang, Korea Utara dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada 21 Juni 2019 oleh KCNA.

Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Presiden China Xi Jinping dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjanji untuk membawa hubungan mereka ke "tahap baru", ketika kedua negara menandai peringatan 60 tahun pakta persahabatan.

China adalah sekutu lama dan dermawan ekonomi Korea Utara. Hubungan mereka ditempa dalam pertumpahan darah Perang Korea, ketika Mao Zedong mengirim jutaan "sukarelawan" untuk melawan pasukan PBB yang dipimpin AS.

Kedua negara menandatangani perjanjian persahabatan, kerja sama, dan bantuan timbal balik jika terjadi serangan bersenjata pada 11 Juli 1961, dengan Mao menggambarkan sekutu sedekat "bibir dan gigi".

Hubungan telah berfluktuasi selama bertahun-tahun karena ambisi nuklir Pyongyang yang berkembang. Tetapi, dengan negosiasi antara Korea Utara dan AS terhenti, Beijing dan Pyongyang telah bergerak untuk memperkuat aliansi mereka.

"Meskipun situasi internasional yang rumit yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa tahun terakhir, kepercayaan dan persahabatan militan antara DPRK dan China semakin kuat dari hari ke hari," tulis Kim dalam pesannya kepada Xi, seperti dikutip KCNA, Minggu (11/7) dan dilansir Channel News Asia.

Baca Juga: Kim Jong Un bakal bawa persahabatan Korea Utara dan China ke titik strategis baru

DPRK merujuk pada Korea Utara, nama resminya.

Kim menyoroti peran pakta tersebut dalam "memastikan perdamaian dan stabilitas di Asia dan seluruh dunia sekarang, karena kekuatan musuh menjadi lebih putus asa dalam tantangan dan gerakan obstruktif mereka".

Xi menyatakan, dia berencana untuk membawa "kebahagiaan yang lebih besar" ke kedua negara dan rakyatnya "dengan terus memimpin hubungan persahabatan dan kerjasama antara kedua negara ke tahap baru".

Ini sangat kontras dengan beberapa tahun yang lalu, ketika hubungan memburuk dan Kim belum pernah bertemu dengan Xi sejak menggantikan ayahnya pada Desember 2011.

Kim melakukan kunjungan pertamanya ke China pada Maret 2018, dan kedua pemimpin itu kini telah bertemu lima kali.

Selanjutnya: Xi Jinping: China siap kerjasama dengan Korea Utara selesaikan masalah Semenanjung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

×