Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Selasa (16 Maret) mengancam akan membatalkan perjanjian perdamaian militer dengan Korea Selatan dan membubarkan organ Partai Buruh yang ditugaskan untuk melakukan dialog antar-Korea.
Ancaman itu Kim Yo Jong sampaikan saat dia mengecam Korea Selatan yang melakukan latihan militer dengan Amerika Serikat.
Kim Yo Jong juga memperingatkan Pemerintahan Joe Biden untuk tidak terlibat dalam tindakan bermusuhan dengan Korea Utara.
Menurutnya, lebih baik Biden tidak melakukan hal-hal yang akan "mencegahnya tidur nyenyak" jika ingin tidur nyenyak selama empat tahun berikutnya.
Itu menandai pesan pertama Korea Utara terhadap Biden sejak pelantikannya pada Januari lalu. Pernyataan itu juga muncul menjelang rencana perjalanan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin ke Korea Selatan minggu ini.
Baca Juga: Adik Kim Jong Un: Militer Korea Selatan adalah orang bodoh
"Korea Selatan kembali memilih parade perang dan parade krisis dibanding parade damai di depan semua orang Korea," kata Kim Yo Jong dalam pernyataan yang disiarkan oleh surat kabar Rodong Sinmun.
"Apa pun yang akan dilakukan Korea Selatan dengan mengikuti tuannya, tidak akan mudah, hari-hari musim semi yang hangat selama tiga tahun yang sangat diinginkannya akan kembali," ujarnya, seperti dikutip Yonhap.
Mengambil langkah-langkah khusus
"Kami akan mengawasi sikap dan perilaku Korea Selatan ke depan, dan jika itu menjadi lebih provokatif, kami dapat mengambil langkah-langkah khusus seperti dengan berani membatalkan perjanjian militer antar-Korea," tegasnya.
Kim mengacu pada kesepakatan yang ditandatangani pada September 2018 untuk meredakan ketegangan lintas batas Korea Selatan dan Korea Utara.
Baca Juga: Nama adik perempuan Kim Jong Un hilang dari daftar Politbiro Partai Buruh, ada apa?
Korea Utara, Kim menyebutkan, tidak punya pilihan selain membubarkan Komite untuk Reunifikasi Damai Negara yang menangani urusan lintas batas dan dialog. Dia bilang, tidak ada alasan bagi organisasi semacam itu untuk ada lagi.
Pernyataan Kim tersebut juga muncul setelah Gedung Putih mengatakan pihaknya telah menghubungi Korea Utara untuk melakukan pembicaraan, tetapi Pyongyang tetap tidak responsif.
Korea Selatan dan AS memulai latihan militer gabungan musim semi mereka awal pekan lalu, yang melibatkan "jumlah pasukan minimum" mengingat situasi pandemi virus corona. Latihan akan berlangsung hingga Kamis (18 Maret) nanti.
Korea Utara telah lama menuntut latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS berakhir, mengecamnya sebagai latihan untuk invasi.
Baca Juga: Adik Kim Jong Un: Menlu Korea Selatan bakal bayar mahal atas ucapannya
Pada Kongres Partai Buruh yang jarang terjadi pada Januari lalu, Korea Utara menyerukan latihan militer gabungan AS-Korea Selatan diakhiri. Mereka menyebutnya sebagai masalah mendasar yang perlu ditangani sebelum meningkatkan hubungan antar-Korea.
Pyongyang juga mendesak Washington untuk melepaskan kebijakan permusuhan apa pun terhadap Korea Utara.
Hubungan antar-Korea tetap macet sejak pertemuan puncak antara AS dan Korea Utara pada awal 2019 gagal tanpa kesepakatan tentang denuklirisasi Korea Utara.
Hubungan lintas perbatasan semakin dingin setelah Korea Utara meledakkan kantor penghubung di kota perbatasan Kaesong pada Juni lalu karena marah atas selebaran anti-Pyongyang yang dikirim dari Korea Selatan.
Selanjutnya: Adik Kim Jong Un: Pernyataan sembrono Korea Selatan dinginkan hubungan yang membeku
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News