kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Konsumsi rumahtangga berpeluang meningkat seturut meredanya Covid-19


Minggu, 10 Oktober 2021 / 06:05 WIB
Konsumsi rumahtangga berpeluang meningkat seturut meredanya Covid-19

Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Gelombang kedua kasus Covid-19 di Indonesia menekan optimisme konsumen pada kuartal ketiga tahun ini. Seiring meredanya laju Covid-19 di Tanah Air, keyakinan konsumen dan konsumsi rumahtangga berpeluang naik lagi.

Hasil survei konsumen oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2021 berada di level 95,5, naik dari posisi bulan sebelumnya 77,3. Kenaikan keyakinan tersebut seiring dengan relaksasi bertahap atas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Konsumen lebih optimistis dengan kondisi ekonomi mendatang, terutama perbaikan pada kegiatan usaha di enam bulan ke depan. Hal ini ditandai dengan kenaikan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dari level 95,3 pada Agustus 2021 menjadi 118,2.

Sejalan dengan IEK, Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) juga membaik, meningkat dari 59,4 pada Agustus tahun ini jadi 72,7 di September 2021.

Baca Juga: BI: Konsumen optimistis kondisi ekonomi akan membaik dalam 6 bulan ke depan

Pendorongnya adalah persepsi konsumen yang membaik terhadap penghasilan. Konsumen melihat, ada peningkatan penghasilan rutin, baik gaji, upah, atawa honor maupun omzet usaha.

Meski meningkat, keyakinan konsumen kali ini belum kembali ke level optimistis, alias indeks di atas 100. Pun dengan keyakinan konsumen sepanjang kuartal III-2021 yang tercatat masih berada di level pesimistis, yaitu 84,3, lebih rendah dari triwulan sebelumnya maupun periode sama tahun sebelumnya.

"Pada kuartal II-2021 sebesar 104,4, sementara kuartal III-2020 tercatat 85,5," kata Muhamad Nur, Kepala Grup Departemen Komunikasi BI, Jumat (8/10).

Hal ini tak lain karena lonjakan kasus Covid-19 yang memaksa pemerintah menarik rem darurat dengan menerapkan PPKM Darurat pada Juli lalu. Yang berlanjut dengan PPKM Level 4-2.

Survei Danareksa Research Institute (DRI) juga menunjukkan peningkatan keyakinan konsumen bulan lalu. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) DRI tercatat 76,4%, meningkat dari 71,2% pada bulan Agustus 2021.

"Peningkatan IKK ini sejalan dengan relaksasi PPKM di beberapa daerah di Indonesia, karena ada penurunan kasus harian Covid-19," kata Peneliti Senior DRI Muhammad Ikbal.

Baca Juga: PPKM makin longgar, keyakinan konsumen ikut meningkat

Baik IEK maupun IKE juga meningkat. IEK September tahun ini tercatat 45%, naik 15,5% dari 38,9% pada Agustus 2021. Konsumen tampak lebih optimistis dengan kondisi ekonomi saat ini lantaran ada relaksasi PPKM yang membuat aktivitas bisnis mulai bergulir agak normal. Selain itu, keyakinan ini didorong oleh bantuan sosial dari pemerintah dan proyek infrastruktur negara yang mulai berjalan.

Sementara IKE September tercatat sebesar 100% atau naik 4,8% dari bulan sebelumnya sebesar 95,4%. Berarti, indeks tersebut sudah kembali ke level optimistis.



TERBARU

×