kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KLBF optimistis pertumbuhan penjualan dan laba bersih tahun 2021 mencapai dua digit


Minggu, 14 November 2021 / 07:05 WIB
KLBF optimistis pertumbuhan penjualan dan laba bersih tahun 2021 mencapai dua digit

Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) memandang prospek bisnis di sisa tahun ini dengan sikap positif. Perusahaan yang bergerak di bidang industri farmasi ini optimistis pertumbuhan penjualan dan laba bersih di tahun 2021 bisa mencapai dua digit dibandingkan pencapaian di tahun lalu.

Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius menuturkan, ada sejumlah katalis positif yang ikut mendorong kinerja perusahaan di sepanjang tahun 2021. Salah satunya adalah hasil positif dari strategi digital kesehatan yang dikembangkan oleh Kalbe.

"Pertama adalah pemulihan ekonomi karena covid sudah menurun dan kedua adalah hasil positif dari strategi digital kesehatan platform B2B dan B2C," ungkap Vidjong kepada Kontan.co.id, Jumat (12/11).  

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Kalbe Farma memang tengah fokus memperkuat bisnis digital mereka. Hal ini sejalan dengan perilaku konsumen dan pasar yang semakin dipengaruhi oleh teknologi internet, termasuk di sektor kesehatan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 melandai, tes PCR di Kalgen Innolab juga turun

Di tahun ini, KLBF sendiri menyiapkan dana mencapai Rp 100 miliar - Rp 150 miliar untuk memperkuat lini bisnis digital kesehatan tersebut. Yang mana, dana itu digunakan untuk mengembangkan platform B2C KlikDokter dan platform B2B EMOS. 

Menurut Vidjong, kontribusi bisnis digital memang masih tergolong kecil terhadap total penjualan Kalbe Farma. Namun dari sisi pertumbuhan bisa mencapai 50% - 100%, sehingga prospeknya cukup menjanjikan untuk ke depannya.

"Kami lihat hasil dari digital kesehatan sangat menjanjikan bertambah besar di tahun depan dan invasi produk obat berbasis biologi," tutur Vidjong. 

Pencapaian positif Kalbe sudah terpancar dari kinerja keuangan di periode sembilan bulan pertama tahun 2021. KLBF tercatat membukukan penjualan neto sebesar Rp 19,09 triliun, atau tumbuh 11,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 17,09 triliun.

Baca Juga: Wujudkan kemandirian bahan baku obat, Kalbe Farma (KLBF): Kolaborasi sangat penting

Mengutip laporan keuangan perusahaan, setiap segmen operasi KLBF berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja penjualan. Baik itu di pasar ekspor maupun lokal. 

Vidjong bilang, raihan tersebut ikut didorong oleh keberhasilan produk baru di masing-masing divisi, mulai dari obat Covid-19 maupun obat non Covid-19. "Serta suplemen kesehatan dan alat kesehatan," sambungnya. 

Belanja Modal Rp 1 triliun

Kalbe Farma menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun di tahun ini. Ia menyebut, penyerapan capex 2021 hingga saat ini sudah sesuai dengan rencana yang telah ditentukan perusahaan. 

 

"Sesuai rencana dan total Rp 1 triliun untuk penambahan kapasitas pabrik, distribusi dan digital investment," paparnya. 

Sekedar informasi, KLBF berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 2,28 triliun di kurtal III-2021. Angka ini melesat dari sebelumnya Rp 2,02 triliun di periode yang sama tahun 2020.

Selanjutnya: Emiten-emiten ini punya kas tinggi, begini rekomendasi sahamnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×