kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Kini, Tupperware Tengah Menghadapi Kesulitan Bisnis


Selasa, 11 April 2023 / 10:15 WIB
Kini, Tupperware Tengah Menghadapi Kesulitan Bisnis

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Merek ikonik Tupperware tengah menghadapi kesulitan bisnis. Pada Senin (10/4/2023), harga sahamnya turun hampir 50% di tengah kekhawatiran perusahaan gagal menarik pembeli yang berusia lebih muda.

Melansir Daily Mail, kinerja Tupperware yang buruk menyusul pengajuan yang dikeluarkan oleh perusahaan pada hari Jumat yang memperingatkan adanya keraguan substansial tentang kemampuan perusahaan dalam melanjutkan kelangsungan usahanya.

Perusahaan berusia 77 tahun itu telah berjuang dalam beberapa tahun terakhir untuk mempertahankan citranya dalam menghadapi persaingan baru. Sementara permintaan untuk produk rumahan terus mengalami penurunan.

Tupperware mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya mencari pembiayaan untuk bertahan dalam bisnis. Akan tetapi, mereka juga bilang, tidak memiliki cukup uang tunai untuk mendanai operasi jika gagal melakukannya.

Tupperware kini sedang meninjau portofolio tenaga kerja dan real estatnya sebagai opsi pemotongan biaya alias efisiensi.

CEO Tupperware Miguel Fernandez mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Tupperware telah memulai perjalanan untuk membalikkan operasi kami dan hari ini menandai langkah penting dalam mengatasi posisi modal dan likuiditas kami."

Baca Juga: Katalog Promo Tupperware Maret 2023, Produk Bekal Jalan-Jalan Diskon Besar-Besaran

Dia menambahkan, "Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan menangani posisi keuangan kami."

Tupperware juga berjuang untuk menghindari delisting setelah New York Stock Exchange mengeluarkannya dengan peringatan karena tidak mengajukan laporan tahunan.

Data Daily Mail menunjukkan, harga saham Tupperware sudah anjlok 90% selama setahun terakhir.

Bisnis Massachusetts telah berjuang untuk menarik pembeli yang lebih muda dan meyakinkan konsumen bahwa produknya berkelanjutan.

Perusahaan memasukkan bahan yang lebih berkelanjutan seperti kaca dan baja tahan karat dalam rangkaian produknya dan membuat beberapa produk dari limbah plastik campuran bekas yang jika tidak akan berakhir di tempat pembuangan sampah.

Baca Juga: Isi Lengkap Katalog Promo Tupperware Maret 2023, Diskon Botol Minum, Piring & Penyaji

Fernandez juga berpendapat bahwa produk Tupperware membantu mengurangi limbah makanan dengan menyediakan tempat penyimpanan sisa makanan.

Dominasi pasar perusahaan selama puluhan tahun telah terancam oleh persaingan dari merek populer lainnya termasuk Rubbermaid, Glad, Pyrex dan Oxo.

Pada tahun 2021, Tupperware memulai perubahan strategis besar dengan membuat kesepakatan dengan Target, pengecer yang populer di kalangan generasi muda.

Perusahaan tersebut sebelumnya menjual produknya hampir seluruhnya secara eksklusif melalui 'pesta Tupperware' atau melalui situs webnya sendiri.

Neil Saunders, analis ritel dan direktur pelaksana di GlobalData Retail mengatakan kepada CNN bahwa penurunan tajam dalam jumlah penjual, penurunan konsumen pada produk rumah tangga, dan merek yang masih tidak sepenuhnya terhubung dengan konsumen yang lebih muda adalah faktor-faktor masalah yang dihadapi Tupperware.

Baca Juga: Mudik Lebih Cepat, Siapkan Pembawa Bekal Dari Katalog Promo Tupperware Maret 2023

Melansir CNN, dia mengatakan perusahaan berada dalam 'posisi genting'.

"Perusahaan ini dulunya adalah sarang inovasi dengan gadget dapur pemecah masalah, tetapi sekarang benar-benar kehilangan keunggulannya," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

×