kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Unitlink Saham Merekah pada Awal Tahun Ini


Selasa, 12 April 2022 / 04:15 WIB
Kinerja Unitlink Saham Merekah pada Awal Tahun Ini

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus naik turut mengerek imbal hasil dari produk unitlink dalam tiga bulan pertama di 2021 ini. Hal tersebut membuat unitlink dengan fund berbasis saham menjadi unggulan di periode tersebut.

Jika melihat data Infovesta per 31 Maret 2022, imbal hasil unitlink saham mencapai sekitar 2,29% ytd. Padahal, pada bulan sebelumnya, imbal hasil unitlink saham masih di area negatif yaitu -0,88% ytd.

Tak hanya unitlink dengan fund berbasis saham, unitlink dengan fund campuran pun turut mendapat dampaknya dengan imbal hasil di sekitar 1,21% ytd, naik dari bulan sebelumnya yang senilai -0,28% ytd. 

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana pun mengungkapkan bahwa pemulihan ekonomi yang terus berlanjut hingga saat ini menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan imbal hasil unitlink saham.

Baca Juga: Ada Kenaikan PPN 11%, Begini Tanggapan PAAI

Selain itu, Wawan juga melihat masih tingginya harga komoditas juga mendorong kinerja yang berbasis saham. Oleh karenanya, ia melihat unitlink berbasis saham layak untuk diminati sepanjang tahun ini. “Saham masih akan jadi primadona dengan data makro yang ada akan membuat tingginya kinerja pendapatan emiten,” ujar Wawan.

Sementara itu, untuk unitlink pendapatan tetap, Wawan masih melihat memiliki tren turun di area negatif mengingat adanya tren kenaikan suku bunga. Sebagai informasi, imbal hasil unitlink pendapatan tetap di Maret 2022 ada di sekitar -0,64% ytd.

Meskipun masih di area negatif, Wawan pun berpendapat bahwa unitlink pendapatan tetap bisa digunakan untuk diversifikasi dengan porsi besar. Alasannya, risikonya yang kecil dalam jangka panjang ditambah ada kupon juga.

“Soalnya kan unitlink umumnya dipakai buat bayar premi dan investasinya akan terus terpotong premi, sehingga lebih baik investasinya yang pasti menghasilkan. Saham sekali jatuh bisa puluhan persen,” imbuh Wawan.

Baca Juga: Ubah Nama, PT MNC Insurance Broker Dapat Izin Usaha dari OJK

Dari sisi pemain, salah satu perusahaan yang memiliki produk unitlink dengan imbal hasil di atas rata-rata ialah BNI Life. Salah satu produk unitlink saham yang dimiliki yaitu Dana Agresif mampu memberikan imbal hasil 8,65% ytd.

Jika dilihat dari prospektus terakhirnya di Maret 2022, produk Dana Agresif ini banyak ditempatkan pada saham-saham yang masuk dalam LQ45. Adapun, penempatan terbesar ada di ASII, BBCA, BBNI, BBRI, dan TLKM.

Meskipun demikian, Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan pun menyampaikan bahwa dari awal tahun sampai dengan Maret 2022, nasabah BNI Life banyak memilih untuk masuk pada unit link fund pendapatan tetap.

Memang, jika melihat data Infovesta, banyak produk unitlink dengan fund pendapatan tetap masih mampu memberikan imbal hasil di atas rata-rata secara ytd. Diantaranya adalah Dana Mantap 8 (1,65%), Dana Mantap 13 (1,01%) dan Dana Mantap 7 (1,01%).

“Meskipun secara total portfolio, unitlink fund saham masih mendominasi sekitar 70%,” ujar Eben.

Dari sisi kinerja premi, BNI Life mencatatkan kenaikan pendapatan premi unitlink sebesar 17,2% yoy dengan nilai Rp 402 miliar. Kontribusi premi unitlink terhadap total pendapatan premi per Maret 2022 pun sebesar 30,3%.

“Sampai dengan Maret 2022 jumlah peserta unitlink individu BNI Life tercatat 105.827 peserta. Tidak ada penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×