kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Sarana Menara (TOWR) Diprediksi Meningkat Usai Akuisisi Saham SUPR


Senin, 17 Januari 2022 / 06:20 WIB
Kinerja Sarana Menara (TOWR) Diprediksi Meningkat Usai Akuisisi Saham SUPR

Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten menara, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) diyakini mampu mencatatkan kinerja bisnis yang positif usai akuisisi PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) pada awal Oktober 2021 silam.

Sebagai informasi, pada Oktober lalu TOWR melalui anak usahanya, PT Profesional Komunikasi Indonesia (Protelindo), mengakuisisi 94,03% saham SUPR dengan nilai Rp 16,7 triliun.

Kala itu, TOWR memperoleh sumber pendanaan transaksi akuisisi tersebut dari pinjaman baru sebesar Rp 14 triliun, ditambah dengan fasilitas pinjaman yang telah ada sebesar Rp 2,7 triliun.

Saat ini, SUPR merupakan perusahaan menara independen terbesar ke-3 di Indonesia dengan kepemilikan 6.799 menara, 12.452 tenant, dan lebih dari 8.000 kilometer (km) jaringan kabel fiber optik. Adapun per kuartal III-2021, TOWR memiliki 21.639 menara, 40.456 tenant, dan sekitar 60.000 km jaringan kabel serat optik.

Baca Juga: Indofarma (INAF) Targetkan Pertumbuhan Penjualan Sebesar 30% pada Tahun 2022

Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Adam Gifari menyampaikan, berkat akuisisi SUPR oleh TOWR, maka jumlah menara TOWR akan bertambah menjadi lebih dari 28.000 menara, total penyewa hampir 53.000 tenant, level tenancy ratio mendekati 1,9 kali, hingga bertambahnya jaringan fiber optik mencapai hampir 75.000 km.

TOWR tentu merasakan dampak finansial atas akuisisi saham SUPR mulai kuartal IV-2021, yang mana dampak lebih besar akan datang pada tahun 2022. “Kami bisa memperoleh tambahan pendapatan lebih dari Rp 2 triliun dan EBITDA naik hampir Rp 1,9 triliun,” imbuh Adam, Jumat (14/1) lalu.

Sekadar catatan, per kuartal III-2021, pendapatan TOWR tumbuh 9,22% (yoy) menjadi Rp 6,07 triliun. Di saat yang sama, laba bersih TOWR melesat 29,93% (yoy) menjadi Rp 2,58 triliun.

Ia melanjutkan, TOWR juga berpeluang meraih peningkatan nilai kontrak lebih dari Rp 10,1 triliun dari akuisisi SUPR, sehingga kontrak yang dikantongi TOWR dapat mencapai Rp 62 triliun di tahun ini.

Baca Juga: Pendapatan Nusantara Pelabuhan Handal (PORT) berpotensi turun di bawah 5%

Yang terang, akuisisi saham SUPR oleh TOWR akan memperkuat Protelindo sebagai pemilik dan operator menara telekomunikasi terbesar di Indonesia.

Meski harus mengalami penambahan utang akibat transaksi akuisisi, TOWR tidak mengalami masalah pada peringkat utang dari sejumlah lembaga pemeringkatan. Dalam hal ini, rating korporasi Protelindo selaku anak usaha TOWR tetap investment grade atau BBB- dengan outlook stabil dari Standard & Poor’s.

Protelindo juga tetap meraih peringkat BBB dengan outlook stabil dan peringkat domestik AAA dari Fitch Ratings. Perusahaan ini juga mendapat peringat Baa3 dengan outlook stabil dari Moody’s Investor Service.

Adam belum bisa buka-bukaan terkait rencana ekspansi lanjutan TOWR usai akuisisi saham SUPR. Untuk tahun ini, TOWR akan melanjutkan semua hal baik dari akuisisi tersebut, termasuk fokus kepada integrasi dan penciptaan sinergi bisnis.

Implementasi strategi Build, Buy, dan Return juga akan terus diimplementasikan oleh TOWR untuk mempertahankan posisi sebagai perusahaan infrastruktur telekomunikasi independen terkemuka di Tanah Air.

Pihak TOWR juga belum bisa mengungkapkan kebutuhan capital expenditure (capex) atau belanja modal di tahun ini. “Capex perusahaan akan disiapkan sesuai dengan kebutuhan infrastruktur industri telekomunikasi di tahun 2022,” pungkas Adam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×